kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.834   -94,00   -0,60%
  • IDX 7.456   -36,12   -0,48%
  • KOMPAS100 1.155   -4,46   -0,38%
  • LQ45 915   -5,13   -0,56%
  • ISSI 226   -0,31   -0,14%
  • IDX30 472   -2,63   -0,55%
  • IDXHIDIV20 569   -3,89   -0,68%
  • IDX80 132   -0,47   -0,35%
  • IDXV30 140   -0,44   -0,31%
  • IDXQ30 157   -0,93   -0,59%

Produksi mobil merek Jepang di AS melonjak 36%


Jumat, 28 Juni 2013 / 08:02 WIB
Produksi mobil merek Jepang di AS melonjak 36%
ILUSTRASI. Hermina Tower -?RS Hermina PT Medikaloka Hermina Tbk HEAL


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

TOKYO. Setelah produksi mobil terganggu gempa bumi dan tsunami tahun 2011 lalu, setelah itu produsen mobil Jepang kembali unjuk gigi. Ditopang pelemahan mata uang yen, produsen mobil dari negeri Sakura kembali menggenjot produksinya di Amerika Serikat (AS).

Japan Automobile Manufacturers Association (JAMA) menyebutkan, tahun lalu produsen mobil Jepang mencatat kenaikan produksi  36%. Begitu juga dengan impor mobil dari Jepang naik 19%. Tercatat, tahun lalu, Jepang memproduksi 3,3 juta unit mobil dan truk di AS, atau naik dari tahun 2011 sebanyak 2,4 juta.

"Kami melihat pemulihan dari resesi serta gempa bumi dan tsunami," kata Ron Bookbinder, direktur jenderal JAMA, dalam sebuah wawancara yang diberitakan situs Bloomberg.  Kenaikan produksi mobil di AS itu merupakan kenaikan produksi mobil tertinggi sejak 2007, ketika itu Jepang memproduksi 3,5 juta kendaraan di AS.

Tahun 2007 itu, pangsa pasar mobil Jepang mencapai 36,9% dan turun menjadi 34,9% di tahun 2011. Tahun 2011 tersebut, pasar dua produsen mobil Jepang, yakni Toyota Motor Corp dan Honda Motor Co turun karena sentra produksi mereka di Jepang dihantam oleh  gempa dan tsunami di negaranya.  

Selain adanya kenaikan permintaan mobil di AS, produksi mobil oleh perusahaan Jepang di AS dipicu oleh melemahnya nilai tukar yen terhadap dolar AS hingga 19% sejak tanggal 31 Oktober 2012. Pelemahan mata uang yen terjadi setelah Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe memulai kampanye menurunkan mata uang Jepang untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Melemahnya mata uang yen tersebut, membuat harga mobil Jepang lebih murah tambahan US$ 1.500 sampai US$ 2.000 per mobil. Kondisi tersebut mengurangi biaya produksi mobil yang dilakukan di Jepang. Begitu juga dengan produksi mobil di AS yang juga diuntungkan karena murahnya suku cadang yang diimpor dari Jepang.

Selain produksi yang naik di AS, JAMA melaporkan adanya kenaikan ekspor mobil dari Jepang ke AS menjadi 1,7 juta unit tahun 2012 dari tahun sebelumnya 1,4 juta unit. Jumlah ekspor mobil ke AS itu merupakan yang tertinggi sejak 2008, ketika ekspor mobil Jepang mencapai 2,1 juta unit. 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×