kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Produsen OxyContin ajukan perlindungan kebangkrutan


Senin, 16 September 2019 / 17:46 WIB
Produsen OxyContin ajukan perlindungan kebangkrutan
ILUSTRASI. Obat - industri farmasi


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pembuat OxyContin, Purdue Pharma LP akhirnya menyerah atas 2.600 tuntunan hukum yang menuduh perusahaan sebagai penyulut krisis kecanduan Opioid yang mematikan di Amerika Serikat (AS). Perusahaan ini telah mengajukan perlindungan kebangkrutan pada Minggu (15/9) malam.

Dewan Pengurus urdue telah melakukan pertemuan untuk menyetujui pengajuan kebangkrutan. Hal itu telah lama diperkirakan ketika perusahaan berupaya melakukan restrukturisasi berdasarkan persyaratan proposal untuk menyelesaikan litigasi yang meluas.

Purdue adalah satu di antara beberapa pembuat obat dan distributor yang telah dituntut karena memicu krisis kecanduan opioid di AS yang merenggut 400.000 nyawa dari tahun 1999 hingga 2017, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.

Baca Juga: Perkuat bisnis alat kesehatan, Indofarma (INAF) gandeng perusahaan asal Korea

Purdue yang mengajukan perlindungan Bab 11 di pengadilan federal kebangkrutan di White Plains, New York, mencapai kesepakatan tentatif untuk menyelesaikan tuntutan hukum dengan 24 negara bagian dan lima wilayah di AS, serta memimpin pengacara untuk lebih dari 2.000 kota, kabupaten dan penggugat lainnya.

Sebanyak 24 negara tetap menentang atau tidak berkomitmen pada penyelesaian yang diusulkan. Negara-negara ini menetapkan panggung untuk pertarungan hukum yang kontroversial mengenai siapa yang memikul tanggungjawab atas krisis kesehatan masyarakat di AS

Ribuan kota dan kabupaten, bersama dengan hampir setiap negara bagian telah menuntut perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga Sackler itu. 
Tuntutan tersebut di antaranya mencari ganti rugi miliaran dolar, mengklaim perusahaan dan keluarga Sackler secara agresif memasarkan obat penghilang rasa sakit resep sementara menyesatkan dokter dan pasien tentang kecanduan dan risiko overdosis.

Purdue dan The Sacklers membantah tuduhan itu. Keluarga Sacklers telah menawarkan US$ 3 miliar tunai dan tambahan US$ 1,5 miliar atau lebih melalui penjualan akhirnya perusahaan lain yang mereka miliki yakni Mundipharma untuk penyelesaian kasus itu.

Massachusetts, New York dan Connecticut merukan beberapa negara yang menentang. Mereka mempertanyakan perhitungan Purdue dan menilai keseluruhan kesepakatan lebih dari $ 10 miliar. 

Namun keluarga Sacklers telah menolak untuk merevisi penawaran mereka. "Ini adalah persimpangan jalan. Hanya ada dua cara untuk pergi dari sini, ” kata Ketua Purdue Steve Miller kepada Reuters dikutip Senin (16/9).

Miller mengatakan Purdue berencana untuk berdebat dengan negara-negara yang menentang bahwa menentang penyelesaian yang diusulkan kemungkinan akan menghasilkan litigasi yang berlarut-larut dan meningkatkan biaya hukum. 

Menurutnya, proses kebangkrutan itu merupakan harapan terbaik untuk menyelesaikan dan mengimplementasikan resolusi global untuk litigasi itu.

Dalam sebuah pernyataan, anggota keluarga Sackler yang mengendalikan Purdue berharap mereka yang menentang tawaran penyelesaian saat ini pada akhirnya akan berubah pikiran.

“Kami berharap proses reorganisasi kebangkrutan yang sekarang sedang berlangsung akan mengakhiri kepemilikan Purdue kami dan memastikan asetnya didedikasikan untuk kepentingan umum,” kata keluarga itu.

Sementara Jaksa Agung New York Letitia James pada Jumat lalu mengatakan, telah menemukan sekitar US$ 1 miliar dalam transfer kawat antara Sacklers, entitas yang mereka kontrol dan lembaga keuangan yang berbeda, termasuk yang telah menyalurkan dana ke rekening bank Swiss."




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×