Sumber: Kompas.com | Editor: Khomarul Hidayat
Raut wajah Kim Yo Jong menunjukkan keceriaan. Ia biasaya tampil di depan publik dengan busana feminim. Pakaian serba hitam, sepatu hak tinggi, dan menguncir rambut panjangnya. Namun di balik perawakannya yang lemah lembut itu, ternyata Kim Yo Jong masuk daftar hitam internasional karena "pelanggaran hak asasi manusia yang berat."
Bersama beberapa perjabat Korut lainnya, Kim Yo Jong disebut turut andil dalam sejumlah pelanggaran HAM di negara tersebut pada 2017, menurut pemberitaan The Guardian.
Baca Juga: Ibu kota Korea Utara dilaporkan dilanda panic buying bahan pangan
Jika kakaknya meninggal, Kim Yo Jong digadang-gadang menjadi kandidat terkuat penerus Kim Jong Un dalam memimpin negeri komunis itu, karena anak-anak Kim Jong Un dianggap masih terlalu muda.
Sementara kakak tertua mereka, Kim Jong Chul, dianggap sebagai playboy yang tidak tertarik dengan politik sehingga tak dianggap sebagai ahli waris. Kemudian saudara tiri laki-laki, Kim Jong Nam, tewas diracun pada 2017, dengan saudara tiri perempuan Kim Sol Song juga tak dianggap penantang terkuat.
Akan tetapi, Kim Yo Jong diragukan dapat memegang penuh tampuk kekuasaan di Korea Utara, atau tidak bisa dalam jangka waktu lama. “Korea Utara adalah negara dengan senioritas dan maskulinitas sangat dihormati. Kim Yo Jong adalah sekutu Kim Jong Un yang paling terpercaya, tapi tidak lebih dari itu,” kata Leonid Petrov dosen dan pakar Korut dari International College of Management di Sydney, dikutip dari The Guardian.
Baca Juga: Hindari rudal Korut dan China, pesawat pembom AS tak lagi ditempatkan di Guam
Penulis : Aditya Jaya Iswara
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Kim Yo Jong, Calon Penerus Dinasti Kim jika Kim Jong Un Meninggal".