kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Putin dan Kim Berpelukan di Korut, Bersumpah Ciptakan Dunia Multipolar yang Baru


Rabu, 19 Juni 2024 / 10:09 WIB
Putin dan Kim Berpelukan di Korut, Bersumpah Ciptakan Dunia Multipolar yang Baru
Kepala Roscosmos Yuri Borisov, Presiden Rusia Vladimir Putin, Kim Jong Un, Presiden Komisi Urusan Luar Negeri Korea Utara, dan Nikolay Nestechuk, Kepala Pusat Pengoperasian Infrastruktur Luar Angkasa Berbasis Darat. (Mikhail Metzel/Kantor Pers dan Informasi Kepresidenan Rusia/TASS)


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin dengan hangat setibanya di bandara Pyongyang pada hari Rabu. Keduanya berbagi "pemikiran terdalam" mereka dan sepakat untuk mengembangkan hubungan kedua negara, menurut laporan media pemerintah Korea Utara.

Kunjungan Putin ke ibu kota Korea Utara ini merupakan yang pertama dalam 24 tahun, sebuah perjalanan yang diperkirakan akan memperkuat hubungan antara Rusia dan Korea Utara di tengah isolasi internasional yang dihadapi kedua negara.

Kemitraan antara Rusia dan Korea Utara digambarkan sebagai “mesin untuk mempercepat pembangunan dunia multi-kutub baru”. Kunjungan Putin disebut menunjukkan bahwa persahabatan dan persatuan mereka adalah sesuatu yang tidak terkalahkan dan kokoh, kata kantor berita Korea Utara, KCNA.

Baca Juga: Terbang ke Korea Utara, Vladimir Putin Janji untuk Mendukung Kim Jong Un Lawan AS

Rusia telah memanfaatkan hubungan yang semakin erat dengan Korea Utara untuk menekan Washington. Sementara itu, Korea Utara yang terkena sanksi berat mendapatkan dukungan politik serta janji dukungan ekonomi dan perdagangan dari Moskow.

Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mengkhawatirkan bahwa Rusia mungkin memberikan bantuan untuk program rudal dan nuklir Korea Utara, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB. 

Mereka juga menuduh Pyongyang menyediakan rudal balistik dan peluru artileri yang digunakan Rusia dalam perang di Ukraina. Namun, Moskow dan Pyongyang membantah adanya transfer senjata.

Kim menyambut Putin dengan jabat tangan dan pelukan di samping pesawat pemimpin Rusia tersebut. Kemudian, mereka menaiki limusin Aurus buatan Rusia milik Putin menuju Wisma Negara Kumsusan.

Baca Juga: Kim Jong Un Membanggakan Hubungan Tak Terkalahkan dengan Rusia

Acara penyambutan tersebut berlangsung relatif sederhana, dengan Kim menyambut pemimpin Rusia tersebut di karpet merah tanpa upacara besar seperti yang dilakukan Korea Utara saat menyambut Presiden Tiongkok Xi Jinping pada kunjungannya tahun 2019.

“Melewati jalan-jalan Pyongyang yang terang benderang pada malam hari, para pemimpin puncak bertukar pikiran terpendam dan membuka diri untuk lebih mengembangkan hubungan DPRK-Rusia,” lapor KCNA, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara.

Foto-foto dari media pemerintah menunjukkan jalan-jalan di Pyongyang dipenuhi potret Putin dan bagian depan Hotel Ryugyong berbentuk piramida yang belum selesai dan kosong, menyala dengan pesan raksasa "Selamat Datang Putin."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×