Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyambut Presiden Rusia Vladimir Putin dengan hangat setibanya di bandara Pyongyang pada hari Rabu. Keduanya berbagi "pemikiran terdalam" mereka dan sepakat untuk mengembangkan hubungan kedua negara, menurut laporan media pemerintah Korea Utara.
Kunjungan Putin ke ibu kota Korea Utara ini merupakan yang pertama dalam 24 tahun, sebuah perjalanan yang diperkirakan akan memperkuat hubungan antara Rusia dan Korea Utara di tengah isolasi internasional yang dihadapi kedua negara.
Kemitraan antara Rusia dan Korea Utara digambarkan sebagai “mesin untuk mempercepat pembangunan dunia multi-kutub baru”. Kunjungan Putin disebut menunjukkan bahwa persahabatan dan persatuan mereka adalah sesuatu yang tidak terkalahkan dan kokoh, kata kantor berita Korea Utara, KCNA.
Baca Juga: Terbang ke Korea Utara, Vladimir Putin Janji untuk Mendukung Kim Jong Un Lawan AS
Rusia telah memanfaatkan hubungan yang semakin erat dengan Korea Utara untuk menekan Washington. Sementara itu, Korea Utara yang terkena sanksi berat mendapatkan dukungan politik serta janji dukungan ekonomi dan perdagangan dari Moskow.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya mengkhawatirkan bahwa Rusia mungkin memberikan bantuan untuk program rudal dan nuklir Korea Utara, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
Mereka juga menuduh Pyongyang menyediakan rudal balistik dan peluru artileri yang digunakan Rusia dalam perang di Ukraina. Namun, Moskow dan Pyongyang membantah adanya transfer senjata.
Kim menyambut Putin dengan jabat tangan dan pelukan di samping pesawat pemimpin Rusia tersebut. Kemudian, mereka menaiki limusin Aurus buatan Rusia milik Putin menuju Wisma Negara Kumsusan.
Baca Juga: Kim Jong Un Membanggakan Hubungan Tak Terkalahkan dengan Rusia
Acara penyambutan tersebut berlangsung relatif sederhana, dengan Kim menyambut pemimpin Rusia tersebut di karpet merah tanpa upacara besar seperti yang dilakukan Korea Utara saat menyambut Presiden Tiongkok Xi Jinping pada kunjungannya tahun 2019.
“Melewati jalan-jalan Pyongyang yang terang benderang pada malam hari, para pemimpin puncak bertukar pikiran terpendam dan membuka diri untuk lebih mengembangkan hubungan DPRK-Rusia,” lapor KCNA, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara.
Foto-foto dari media pemerintah menunjukkan jalan-jalan di Pyongyang dipenuhi potret Putin dan bagian depan Hotel Ryugyong berbentuk piramida yang belum selesai dan kosong, menyala dengan pesan raksasa "Selamat Datang Putin."