kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Putin: Korea Utara butuh jaminan keamanan internasional untuk denuklirisasi


Kamis, 25 April 2019 / 20:51 WIB
Putin: Korea Utara butuh jaminan keamanan internasional untuk denuklirisasi


Sumber: BBC | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - VLADIVOSTOK. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membutuhkan jaminan keamanan internasional untuk mengakhiri program nuklir. Jaminan semacam itu disebut Putin perlu ditawarkan dalam kerangka kerja multinasional.

Dilansir dari BBC, usai pertemuan Kim memuji KTT tersebut sebagai pertemuan yang sangat berarti. Putin pun membalas dengan mengatakan pemimpin sang Korea Utara cukup terbuka dan telah berbicara tentang semua masalah yang dihadapi.

Pertemuan keduanya sendiri menyusul kegagalan pembicaraan antara AS dan Korea Utara pada Februari lalu yang berujung tanpa kesepakatan.

Pembicaraan di Hanoi tersebut mengalami kendala karena permintaan Korea Utara untuk mencabut semua sanksi ekonomi sebagai imbalan atas komitmen denuklirisasi. Hal tersebut ditolak oleh Presiden AS Donald Trump. 

Setelah pertemuan dengan Kim pada hari Kamis (25/4), Putin mengatakan dia ingin melihat denuklirisasi penuh di semenanjung Korea.

Menurut juru bicara kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, Kremlin percaya pembicaraan enam negara mengenai Korea Utara, yang saat ini mandek, adalah satu-satunya cara yang efisien untuk menangani masalah soal senjata nuklir di Semenanjung Korea.

Namun dia mengatakan hal ini hanya bisa dicapai melalui penghormatan terhadap hukum internasional. "Kita perlu memulihkan kekuatan hukum internasional, untuk kembali ke negara di mana hukum internasional menentukan situasi di dunia," katanya.

Kunjungan ini dipandang secara luas sebagai kesempatan bagi Korea Utara untuk menunjukkan bahwa ia memiliki sekutu yang kuat setelah gagalnya pembicaraan dengan AS.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×