Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Raja Malaysia memanggil Mahathir Mohamad pada hari Kamis (27/2) ketika negara jiran tersebut tengah mengalami kekacauan politik pasca pengunduran diri Mahathir dari posisi perdana menteri.
Setelah Mahathir mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Malaysia, yang mengejutkan pada hari Senin lalu, kini Mahathir, 94 tahun, berhadap-hadapan dengan Anwar Ibrahim, 72 tahun dalam memperebutkan kursi perdana menteri.
Baca Juga: Malaysia gelontorkan paket stimulus sebesar US$ 4,7 miliar atasi dampak wabah corona
Nah, kini bola panas ada di tangan Raja Malaysia. Apakah raja Malaysia akan memutuskan siapa di antara mereka yang menjadi Perdana Menteri Malaysia, atau Raja memutuskan perlu diadakannya pemilihan umum baru untuk memecah kebuntuhan politik.
Mahathir, saat ini bertindak sebagai perdana menteri sementara setelah ia mengundurkan diri melakukan manuver politik di antara partai koalisinya dan pihak oposisi. Mahathir mengusulkan adanya pemerintahan terpadu tanpa ketergantungan dari partai politik manapun, untuk menjadikan kepentingan negara di atas semuanya.
Baca Juga: Di tengah kegaduhan politik Malaysia, Mahathir umumkan paket stimulus ekonomi
Salah seorang Juru Bicara Mahathir mengatakan bahwa Raja Malaysia, Sultan Ahmad Shah telah memanggil Mahathir untuk pertemuan pada jam 11 pagi (Kamis) waktu Malaysia. Juru bicara itu tidak tahu mengapa Raja memanggil Mahathir.
Raja Malaysia juga telah bertemu dengan 222 anggota parlemen terpilih selama dua hari dalam upaya untuk mengakhiri krisis politik, yang terjadi ketika Malaysia tengah berjuang menghadapi ekonomi yang lesu sebagai dampak dari virus Corona baru.
Pengunduran diri Mahathir memecah belah koalisi dengan Anwar yang telah mencatat kemenangan mengejutkan dalam pemilihan pada tahun 2018, dan bukan bagian dari janji pra-pemilihan bahwa Mahathir pada akhirnya akan menyerahkan kekuasaan kepada Anwar.
Baca Juga: Anwar Ibrahim setia menanti keputusan raja Malaysia untuk jadi perdana menteri
Anwar mengatakan pada hari Rabu bahwa ia menentang pembentukan "pemerintah pintu belakang" dan bahwa tiga partai dari mantan koalisi yang berkuasa Pakatan Harapan telah mengusulkan namanya kepada raja sebagai calon perdana menteri.
"Kami menunggu keputusan raja," katanya dalam konferensi pers.