kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.670.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -45,00   -0,28%
  • IDX 6.876   -148,69   -2,12%
  • KOMPAS100 1.002   -27,61   -2,68%
  • LQ45 778   -23,83   -2,97%
  • ISSI 209   -3,14   -1,48%
  • IDX30 402   -12,98   -3,12%
  • IDXHIDIV20 482   -18,36   -3,67%
  • IDX80 113   -2,93   -2,52%
  • IDXV30 117   -3,38   -2,80%
  • IDXQ30 133   -3,80   -2,78%

Raja ritel Jepang yang pemilik 7-Eleven (1)


Selasa, 20 Desember 2016 / 13:41 WIB
Raja ritel Jepang yang pemilik 7-Eleven (1)


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

Berawal dari mengambil bisnis toko baju, Masatoshi Ito kini menjadi raja ritel di Jepang. Lewat Seven & I Holdings, bisnis ritel Masatoshi menjelajah mancanegara termasuk di Indonesia. Keuletannya belajar bisnis ritel dari Amerika Serikat pascaperang dunia kedua tak sia-sia. Dari bisnis ritel ini pula membawa  pria baya berusia 92 tahun itu menjadi salah satu orang terkaya di Jepang. Tak hanya ritel, bisnisnya pun merambah sektor lain, termasuk jasa keuangan.

Bisnis ritel banyak melahirkan miliarder. Salah satunya Masatoshi Ito. Ia adalah pendiri perusahaan ritel terbesar di Jepang yaitu Seven & I Holdings.  Saat ini, perusahaan pemilik jaringan gerai ritel 7-Eleven tersebut memiliki 56.000 toko di 16 negara dengan pendapatan sebesar US$ 51 miliar per tahun.

Saat ini, Seven & I merupakan peritel terbesar kelima dunia. Dari bisnis ritel ini pula, pundi kekayaan Masatoshi menumpuk. Pria yang kini berusia 92 tahun itu tercatat sebagai orang terkaya nomor 10 di Jepang versi Forbes dengan kekayaan bersih US$ 3,5 miliar per Desember 2016.  

Lewat 7-Eleven, bisnis  Masatoshi merambah mancanegara. Perusahaan milik Masatoshi juga memegang kendali kepada restoran Denny's di Jepang serta memiliki department store, supermarket dan beberapa layanan jasa keuangan.

Tidak hanya itu, Masatoshi juga mempunyai perusahaan ritel bernama Ito Yokado yang juga menjadi bagian dari Seven & I Holdings. Ia  menjadi pemimpin di Ito Yokado.

Ito Yokado memiliki sekitar 180 toko yang beroperasi di Jepang sejak Maret 2013. Ito Yokado juga mengklaim dalam situs resminya merupakan supermarket terbesar dan terpopuler di seluruh Jepang.

Bloomberg melansir, perusahaan garapan Masatoshi ini tidak hanya berupa toko tetapi juga merambah ke bisnis restoran serta telah melebarkan sayap ke beberapa negara, seperti China, Jepang, Kanada dan Amerika Serikat.

Tidak hanya itu, encyclopedia.com menyebut, Ito Yokado masuk ke dalam urutan 15 supermarket terbesar di dunia. Sejatinya, Ito Yokado merupakan cikal bakal dari lahirnya konglomerasi bisnis Masatoshi.

Sebelum diambil kendali oleh Masatoshi, Ito Yokado merupakan toko yang menjual baju di kawasan Asakusa, Tokyo. Perusahaan ini didirikan oleh Binyu Yoshikawa pada tahun 1920. Kala itu, toko tersebut menyasar warga kalangan menengah Tokyo sebagai pasar mereka.

Pada tahun 1920 hingga 1930 perusahaan ini tetap stabil meski perang dunia kedua tengah berlangsung. Bisnis ritel Ito Yokado pun tetap berkembang di kawasan Asakusa.

Tapi pada awal tahun 1945, toko Ito Yokado terpaksa ditutup. Ini karena adanya serangan udara dari Amerika Serikat di kala itu. Toko Ito Yokado yang pertama kali berdiri hancur terkena serangan bom. Bahkan beberapa toko lain di kawasan itu juga ikut hancur.

Untungnya, Jepang segera bangkit. Lima tahun setelah serangan bom dahsyat, ekonomi Jepang kembali pulih seiring berakhirnya perang dunia kedua. Pertumbuhan ekonomi nampak dari ekspor yang terus bertumbuh dan daya beli yang berangsur membaik.

Waktu itu pula, Masatoshi mengambil alih bisnis Ito Yokado. Pemilik toko yang lama yakni Yoshikawa memberikan usahanya kepada orangtua Masatoshi yang kemudian dialihkan ke Masatoshi. Yoshikawa merupakan paman Masatoshi.

Pada tahun itulah, perkembangan bisnis toko Ito Yokado benar-benar terjadi. Keluarga Masatoshi sangat bersemangat dalam menjalankan bisnis toko ritel. Saking bersemangatnya, Masatoshi menjelajahi Amerika Serikat dan Eropa untuk mencari tahu bagaimana menjalankan bisnis ritel ala negara barat.

Usai mempelajari mengenai membangun bisnis rantai ritel yang baik dan sesuai dengan Jepang, barulah Masatoshi memutuskan untuk kembali ke negara asalnya. Masatoshi pun ikut  mengambil peran aktif dalam bisnis keluarganya tersebut.

Perlahan bisnis Masatoshi berkembang dan menjelma menjadi konglomerasi di Jepang.

(Bersambung)



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×