Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada kuartal kedua tahun 2024, Meta Platforms, Inc., raksasa media sosial yang dikenal luas, melaporkan hasil keuangan yang melampaui ekspektasi analis.
Dengan pendapatan mencapai US$39 miliar, perusahaan ini menunjukkan pertumbuhan 22% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, melampaui proyeksi Wall Street yang memprediksi pendapatan sedikit di atas US$38 miliar.
Namun, fokus utama Meta tidak hanya pada angka pendapatan yang mengesankan, tetapi juga pada strategi investasi besar-besaran dalam kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Mark Zuckerberg: Kacamata Pintar Berbasis AI Akan Menjadi Tren
Meta dan Visi Masa Depan AI
Meta, sebelumnya dikenal sebagai Facebook, telah menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan kecerdasan buatan (AI). Dengan CEO Mark Zuckerberg di garis depan, perusahaan ini berencana untuk meningkatkan pengeluaran infrastruktur guna mendukung riset dan pengembangan produk AI.
Meskipun pengeluaran ini menambah beban biaya, reaksi investor menunjukkan kepercayaan terhadap strategi jangka panjang perusahaan.
Pada laporan pendapatan kuartal kedua, Meta melaporkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Dengan angka mencapai $39 miliar, ini merupakan lonjakan yang signifikan dibandingkan tahun lalu.
Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan kekuatan operasional perusahaan tetapi juga menunjukkan respon positif terhadap strategi investasi yang berfokus pada kecerdasan buatan.
Proyeksi Pengeluaran dan Dampaknya
Meta mengantisipasi pengeluaran infrastruktur yang signifikan, termasuk investasi dalam teknologi AI. Perusahaan memperkirakan pengeluaran sebesar US$35-US$37 miliar untuk tahun ini, dengan batas maksimum yang dipertahankan pada US$40 miliar.
Perusahaan juga merencanakan peningkatan pengeluaran di tahun 2025 untuk mendukung pengembangan riset dan produk AI.
Meta berencana untuk mengalokasikan anggaran besar untuk pengembangan infrastruktur komputasi dan pusat data guna mendukung inisiatif AI-nya.
Zuckerberg mengungkapkan bahwa perusahaan akan fokus pada pembangunan kapasitas komputasi yang memadai untuk masa depan AI. Hal ini mencakup pengadaan GPU Nvidia dalam jumlah besar, yang diperkirakan akan mencapai 350.000 unit pada akhir 2024.
Meskipun pengeluaran besar-besaran dapat menambah risiko, reaksi pasar terhadap laporan Meta menunjukkan optimisme yang kuat. Saham Meta meningkat hampir 7% dalam perdagangan setelah jam kerja, dan telah mengalami kenaikan sekitar 40% sepanjang tahun ini. Hal ini mencerminkan keyakinan investor terhadap strategi investasi AI perusahaan.
Baca Juga: Meta Tengah Dalam Proses Negosiasi Akuisisi Saham Ray-Ban
Perbandingan dengan Microsoft
Dalam konteks investasi AI, perbandingan dengan Microsoft menunjukkan perbedaan signifikan. Meskipun Microsoft juga melaporkan hasil keuangan positif, pengeluaran untuk Microsoft Azure sedikit meleset dari ekspektasi, mengakibatkan penurunan saham.
Sebaliknya, Meta berhasil meyakinkan investor mengenai arah strategi AI-nya dengan pertumbuhan di area investasi kunci.
Meta telah meluncurkan model AI open-source tingkat frontier pertama, yang merupakan langkah signifikan dalam dunia AI. Selain itu, pengenalan kacamata Ray-Ban Meta AI yang inovatif dan pertumbuhan yang baik di berbagai aplikasi menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengembangan teknologi AI yang aplikatif dan berdampak luas.
Meta dan Microsoft memiliki pandangan yang sama mengenai investasi jangka panjang dalam AI. Meskipun terdapat tantangan awal, kedua perusahaan percaya bahwa investasi ini akan memberikan hasil yang signifikan dalam jangka waktu yang lebih lama.
Meta, khususnya, menunjukkan keyakinan bahwa langkah-langkah strategisnya akan membuahkan hasil dalam mendukung pengembangan teknologi canggih dan produk inovatif di masa depan.