kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ramai-Ramai Pengiklan Tinggalkan Twitter


Minggu, 02 April 2023 / 13:08 WIB
Ramai-Ramai Pengiklan Tinggalkan Twitter
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan ternama berhenti promosi di Twitter


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Platform Twitter telah kehilangan banyak pengiklan sejak bos Tesla, Elon Musk, mengambil alih. Sejumlah perusahaan ternama dunia ramai-ramai menghentikan promosinya di Twitter.

Menurut sebuah laporan dari Bloomberg News, dari September hingga Oktober 2022, pengiklan teratas di Twitter menghabiskan dananya sebesar US$ 71 juta untuk iklan. Namun, selama dua bulan belakang, angka tersebut turun menjadi US$ 7,6 juta atau turun signifikan 89%.

November 2022, General Motors Corp adalah salah satu perusahaan pertama yang mengumumkan penghentian iklannya di Twitter. Di antara mereka yang mengambil langkah serupa adalah General Mills Inc dan unit Audi Volkswagen AG.

Merek-merek seperti Mondelez International Inc, Coca-Cola Co, Merck & Co Inc, Hilton Worldwide Holdings Inc, dan AT&T Inc juga tidak kembali beriklan di Twitter per Februari 2023, demikian catatan Bloomberg.

Bulan lalu, Musk mengatakan bahwa pendapatan Twitter telah turun 50% sejak bulan Oktober 2022 karena penurunan iklan.

Baca Juga: Helikopter Black Hawk Angkatan Darat AS Alami Kecelakaan, 9 Tentara Tewas

Twitter bekerja sama dengan agensi seperti DoubleVerify dan Integral Ad Science untuk mengaudit alat bantu kedekatan iklannya untuk meyakinkan pemasar bahwa iklan mereka tidak berjalan di sebelah postingan yang tidak pantas.

Pada bulan Januari, Musk mengatakan bahwa ia akan mengubah frekuensi dan ukuran iklan di Twitter, dan ia berencana meluncurkan model langganan dengan harga yang lebih tinggi tanpa iklan. Twitter juga mengatakan akan melonggarkan kebijakan periklanannya untuk iklan berbasis cause dan menyelaraskan kebijakan iklannya dengan TV dan media lainnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg di bulan Februari, Mark Read dari agensi media WPP Plc mengatakan bahwa Twitter tampaknya "jauh lebih stabil" dibandingkan beberapa bulan sebelumnya.

"Saya pikir klien ingin mulai melihat bagaimana mereka dapat kembali ke Twitter," kata Mark seperti dilansir Bloomberg, Sabtu (1/4).

Pengiklan-pengiklan yang lebih kecil terus membelanjakan uang mereka di platform media sosial. Laporan tersebut mengutip situs web keuangan pribadi FinanceBuzz sebagai contoh, yang telah menghabiskan lebih banyak uang untuk iklan Twitter setiap kuartal sejak pengambilalihan oleh Musk.

Baca Juga: Elon Musk Kirim Pesan ke Warren Buffett, Apa Bunyinya?

"Kami tidak mempertimbangkan kembali selama itu memenuhi tujuan platform kami," kata Franck Delbecque, seorang pembeli media senior yang memimpin strategi media sosial FinanceBuzz. FinanceBuzz dilaporkan menghabiskan kurang dari US$ 1 juta untuk iklan pada kuartal pertama.

Secara keseluruhan, para pengiklan dilaporkan mengatakan bahwa, sebagai akibat dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal yang dilakukan oleh Twitter, mereka harus berurusan dengan manajer akun atau tenaga penjualan yang baru, sehingga menghambat kepercayaan dan hubungan dengan perusahaan.

Pada kuartal yang berakhir pada 30 Juni, Twitter melaporkan total pendapatan sebesar US$1,18 miliar, di mana US$ 1,08 miliar, atau sekitar 92%, berasal dari iklan. Perusahaan membukukan kerugian bersih sebesar US$ 270 juta, dibandingkan dengan keuntungan sebesar US$ 66 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×