Sumber: NHK,CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ILO memperingatkan bahwa meskipun perkiraan ini tetap "sangat tidak pasti," perkiraannya menunjukkan "peningkatan besar dalam pengangguran."
Sebagai perbandingan, sekitar 22 juta lapangan pekerjaan hilang di seluruh dunia antara periode 2008-9, selama krisis keuangan global.
Baca Juga: WHO rekomendasikan Indonesia lakukan delapan tindakan hadapi virus corona Covid-19
Perkiraan tersebut muncul ketika pecahnya COVID-19 telah memaksa negara-negara untuk membatasi pergerakan warga, dan dalam beberapa kasus memberlakukan penguncian, yang menyebabkan penurunan kegiatan ekonomi global, khususnya di sektor manufaktur dan jasa.
Baca Juga: Menaker: Ruang dialog RUU Ciptaker masih terbuka lebar
Melansir CNBC, ILO menunjukkan dalam catatannya mengenai dampak virus corona pada pasar tenaga kerja, di mana nilai tambah total perusahaan industri di China turun 13,5% dalam dua bulan pertama tahun 2020 saja.