Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasukan Rusia mengalami serentetan kekalahan dan kehilangan sejumlah wilayah yang diduduki sebelumnya di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Sebaliknya, pasukan Ukraina mendapatkan momentumnya di medan perang sejak melancarkan serangan balik.
Seperti yang diketahui, pada bulan lalu, Rusia secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson meski tidak diduduki sepenuhnya.
Akan tetapi, pasukan Ukraina bergerak maju di dua front. Mereka merebut atau mengancam wilayah-wilayah yang dicaplok Rusia. Aliran senjata AS dan NATO ke Ukraina terus berlanjut.
Laporan kekacauan di dalam lingkaran tentara Rusia bermunculan hampir setiap hari.
Kekalahan demi kekalahan pasukan Rusia di Ukraina telah menimbulkan pertanyaan apakah Putin dapat memenangi perang di Ukraina.
John McLaughlin, mantan pelaksana tugas (plt) Direktur CIA sekaligus praktisi terkemuka di Johns Hopkins School of Advanced International Studies, meyakini bahwa beberapa versi kekalahan semakin mungkin untuk Rusia.
Baca Juga: Rusia Kembali Sebar Ancaman Meletusnya Perang Dunia Ketiga Jika Hal Ini Terjadi
Dan jika Rusia benar-benar kalah, apa yang terjadi selanjutnya?
Putin sendiri telah berulangkali menyinggun persenjataan nuklir yang dimiliki Rusia. Dia juga menegaskan bahwa potensi penggunaannya bukanlah sebuah gertakan.
“Apakah dia akan melangkah sejauh itu, tidak dapat diketahui. Bahkan mungkin bagi Putin sendiri,” tulis McLaughlin di Grid.
McLaughlin menuturkan, doktrin Rusia memang mengizinkan penggunaan senjata nuklir taktis jika pasukan konvensionalnya kewalahan. Namun, hal tersebut belum pernah terjadi di medan perang.
“Gedung Putih dan Pentagon pasti telah memperhitungkan skenario dan tanggapan potensial seperti itu. Tidak diragukan lagi rekan-rekan mereka di Eropa juga demikian,” ujar McLaughlin.
Baca Juga: Jika Ukraina Masuk NATO, Rusia Ancam Krisis Akan Berubah Menjadi Perang Dunia Ketiga