kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramalan Jika Rusia Kalah Perang di Ukraina, Apa yang Akan Terjadi?


Jumat, 14 Oktober 2022 / 05:23 WIB
Ramalan Jika Rusia Kalah Perang di Ukraina, Apa yang Akan Terjadi?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasukan Rusia mengalami serentetan kekalahan dan kehilangan sejumlah wilayah yang diduduki sebelumnya di Ukraina dalam beberapa pekan terakhir. Sebaliknya, pasukan Ukraina mendapatkan momentumnya di medan perang sejak melancarkan serangan balik. 

Seperti yang diketahui, pada bulan lalu, Rusia secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yakni Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson meski tidak diduduki sepenuhnya. 

Akan tetapi, pasukan Ukraina bergerak maju di dua front. Mereka merebut atau mengancam wilayah-wilayah yang dicaplok Rusia. Aliran senjata AS dan NATO ke Ukraina terus berlanjut. 

Laporan kekacauan di dalam lingkaran tentara Rusia bermunculan hampir setiap hari. 

Kekalahan demi kekalahan pasukan Rusia di Ukraina telah menimbulkan pertanyaan apakah Putin dapat memenangi perang di Ukraina. 

John McLaughlin, mantan pelaksana tugas (plt) Direktur CIA sekaligus praktisi terkemuka di Johns Hopkins School of Advanced International Studies, meyakini bahwa beberapa versi kekalahan semakin mungkin untuk Rusia. 

Baca Juga: Rusia Kembali Sebar Ancaman Meletusnya Perang Dunia Ketiga Jika Hal Ini Terjadi

Dan jika Rusia benar-benar kalah, apa yang terjadi selanjutnya? 

Putin sendiri telah berulangkali menyinggun persenjataan nuklir yang dimiliki Rusia. Dia juga menegaskan bahwa potensi penggunaannya bukanlah sebuah gertakan. 

“Apakah dia akan melangkah sejauh itu, tidak dapat diketahui. Bahkan mungkin bagi Putin sendiri,” tulis McLaughlin di Grid. 

McLaughlin menuturkan, doktrin Rusia memang mengizinkan penggunaan senjata nuklir taktis jika pasukan konvensionalnya kewalahan. Namun, hal tersebut belum pernah terjadi di medan perang. 

“Gedung Putih dan Pentagon pasti telah memperhitungkan skenario dan tanggapan potensial seperti itu. Tidak diragukan lagi rekan-rekan mereka di Eropa juga demikian,” ujar McLaughlin. 

Baca Juga: Jika Ukraina Masuk NATO, Rusia Ancam Krisis Akan Berubah Menjadi Perang Dunia Ketiga

Dia menambahkan, “Mungkin peluang terbaik yang bisa diberikan siapa pun tentang Putin menjadi nuklir adalah peluangnya tidak nol.” 

Dia juga bilang bahwa Barat tidak akan pernah mengesampingkan potensi penggunaan senjata nuklir dari Rusia.

Sementara itu, dilansir NPR, beberapa ahli menuturkan bahwa meski Rusia telah berada di ambang kekalahan, Putin kemungkinan tidak akan mundur dari sikap agresifnya. 

Mantan Duta Besar AS untuk Rusia Michael McFaul mengatakan kepada NPR bahwa Putin tidak dapat menerima kekalahan. 

“Dia akan berlipat ganda, dia akan berjuang sampai akhir, dia bahkan mungkin menggunakan senjata nuklir,” ujar McFaul. 

“Saya sudah lama mengenal Putin, menulis tentang dia selama beberapa dekade. Itu akan menjadi prediksi saya juga,” sambung McFaul. 

Baca Juga: Respons Ancaman Putin, AS Janji Siap Bela Setiap Inci Wilayah Anggota NATO

Namun menurut McFaul, mengakhiri perang di Ukraina secepat mungkin merupakan langkah yang paling menguntungkan secara strategis bagi Putin. 

McFaul berpikir bahwa keputusan untuk menarik pasukan Rusia dari Ukraina juga secara umum akan diterima dengan baik oleh rakyat Rusia. 

Pasalnya, meski ada sebagian publik Rusia yang mendukung perang, sebagian besar orang Rusia juga tidak sependapat dengan Putin. 

“Saya pikir sebagian besar orang di Rusia apolitis. Mereka tidak peduli dengan perang ini,” kata McFaul mengenai apa yang terjadi bila perang di Ukraina berakhir.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa yang Terjadi Jika Rusia Kalah Perang di Ukraina"
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru




TERBARU

[X]
×