kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ramalan para ahli: India bisa menjadi hotspot virus corona berikutnya


Rabu, 18 Maret 2020 / 09:19 WIB
Ramalan para ahli: India bisa menjadi hotspot virus corona berikutnya
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker saat perayaan Festival Holi di India. REUTERS/P. Ravikumar


Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MUMBAI. India diramal bisa menjadi hotspot global berikutnya untuk kasus virus corona. Para ahli memperingatkan, sejumlah langkah untuk menahan penyebaran virus yang terbukti berhasil di negara lain di Asia, mungkin tidak akan bekerja jika diterapkan di negara dengan populasi terpadat kedua di dunia tersebut.

Melansir Bloomberg, sejauh ini India sudah melaporkan 137 kasus infeksi positif corona dengan tiga kasus kematian. Pada hari Selasa, Dewan Penelitian Medis India mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kapasitas pengujian negara menjadi 8.000 sampel sehari dari 500 saat ini. Direktur jendral Dewan Penelitian Medis India  Balram Bhargava menyatakan tidak ada "bukti" dari penularan virus di masyarakat.

Akan tetapi, beberapa pakar di negara berpenduduk 1,3 miliar jiwa itu mengatakan tidak akan ada upaya yang cukup untuk menahan penyebaran virus. Langkah-langkah lain seperti pengujian luas dan jarak sosial mungkin tidak mungkin dilakukan di kota-kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan infrastruktur kesehatan yang reyot.

Baca Juga: Bukan corona, berikut 10 virus paling mematikan di Bumi

Menurut Dr. T. Jacob John, mantan kepala Dewan India untuk Pusat Penelitian Medis untuk Penelitian Lanjutan dalam Virologi, sebuah lembaga yang didanai pemerintah kepada Bloomberg, meski pertumbuhan jumlah kasus positif corona dalam jumlah total telah melambat saat ini, namun jumlahnya akan 10 kali lebih tinggi pada 15 April.

"Mereka tidak memahami bahwa ini adalah longsoran salju," kata John, yang juga ketua Kelompok Penasihat Ahli Pemerintah India untuk Pemberantasan Polio dan kepala Pusat Referensi HIV / Aids Nasional di Christian Medical College di Vellore. "Ketika setiap minggu berlalu, longsoran salju semakin besar dan semakin besar."

Baca Juga: Hadapi wabah virus corona, bank sentral kompak berikan stimulus

Sejauh ini, India relatif tidak terpukul oleh virus corona dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia.

Dan Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan negara Asia Selatan melakukan yang terbaik untuk memerangi penyebaran virus.

Kekhawatiran utama di India adalah Maharashtra, wilayah dengan tingkat urbanisasi tertinggi di India dan rumah bagi ibukota keuangan Mumbai dan indeks acuan bursa saham.

Baca Juga: Kini kasus impor corona jadi risiko utama China



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×