kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ratu Elizabeth dari Inggris Terjangkit COVID-19


Senin, 21 Februari 2022 / 05:30 WIB
Ratu Elizabeth dari Inggris Terjangkit COVID-19


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ratu diam-diam menandai peringatan 70 tahun aksesinya ke takhta Inggris pada awal Februari.

Elizabeth menjadi ratu Inggris dan lebih dari selusin kerajaan lainnya termasuk Australia, Kanada dan Selandia Baru pada kematian ayahnya Raja George VI pada 6 Februari 1952, ketika dia berada di Kenya untuk tur internasional.

Dia adalah penguasa Inggris pertama yang menghabiskan tujuh dekade di atas takhta dalam sebuah dinasti yang menelusuri asal-usulnya kembali hampir 1.000 tahun hingga Raja Norman William I dan penaklukannya pada tahun 1066 atas Inggris.

Pencapaian Elizabeth adalah mempertahankan popularitas monarki Inggris dalam menghadapi perubahan politik, sosial dan budaya seismik yang mengancam akan membuat keluarga kerajaan paling terkenal di dunia menjadi anakronisme.

Baca Juga: Alami Pertumbuhan Kasus Tercepat, 1 dari 15 Orang Inggris Terpapar Covid-19

Ketika dia naik takhta, Josef Stalin, Mao Zedong dan Harry Truman masing-masing menjalankan Uni Soviet, China dan Amerika Serikat. Sementara Winston Churchill adalah perdana menteri Inggris.

Selama masa pemerintahannya, ada 14 presiden AS, yang semuanya dia temui kecuali Lyndon Johnson.

Pengabdian Elizabeth yang tenang terhadap tugas telah memenangkan dukungan dan rasa hormatnya di Inggris Raya, dan Persemakmuran yang lebih luas, berbeda dengan skandal yang telah melanda anggota keluarga kerajaan lainnya.

Baca Juga: Omicron Menggila, Inggris Laporkan Lebih dari 100.000 Kasus Harian Covid-19

"Dia adalah ikon, dia adalah ikon Inggris: dia adalah lambang Inggris dalam beberapa hal, kebanyakan orang di negara ini tidak pernah mengenal raja selain dia," kata Steven Stepanian, yang bekerja sebagai konsultan di London. 

Shashi Vandrevala, seorang pensiunan berusia 72 tahun, berkata: "Dia harus sembuh, kita belum bisa kehilangan dia."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×