Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Perancang busana berusia 33 tahun itu baru-baru ini menjadi incaran para pendukung pro demokrasi Thailand saat mereka menggelar demonstrasi untuk mengejek acaranya di Bangkok.
Pada 2014, Vajiralongkorn menceraikan istri ketiganya, Srirasmi Suwadee, setelah banyak anggota keluarganya dijatuhi hukuman atas tuduhan penipuan dan tidak menghormati monarki, dalam salah satu pembersihan kerajaan terbesar. Pasangan itu memiliki seorang putra, Pangeran Dipangkorn Rasmijoti, yang kini bersekolah di Jerman.
Tidak jelas kapan Vajiralongkorn memulai hubungannya dengan Suthida, (42 tahun) dan Sineenat (35 tahun), yang masing-masing adalah mantan pramugari Thai Airways dan perawat terlatih. Namun, pada awal 2010, Suthida bekerja sebagai penjaga kerajaan, sementara Sineenat merupakan petugas istana sejak 2012.
Pada Oktober 2019, pemecatan Sineenat dan keputusan raja telah disorot oleh para kritikus sebagai bukti penyalahgunaan kekuasaan oleh kerajaan. "( Raja) dapat menunjuk seorang selir, secara terbuka 'menghilang', lalu menjentikkan jarinya dan membawanya langsung ke rumah mewahnya di Jerman," kata Tamara Loos, seorang profesor sejarah di Universitas Cornell.
"Dia dapat mengedarkannya (selir) di seluruh negeri dalam sebuah media blitzkrieg dalam upaya untuk menyelamatkan citranya dan membangun popularitasnya, seolah-olah dia (selir) hanyalah perpanjangan dari dirinya," kata Tamara. "Artinya tidak ada konsekuensi atas perilaku raja, tetapi konsekuensi yang mengerikan bagi orang-orang yang dekat dengannya dan orang-orang yang menghadapinya," tambahnya.
Hubungan tersebut tidak disetujui secara hukum karena hukum Thailand tidak mengakui poligami. Sementara peran historis seorang selir adalah memberikan ahli waris, koneksi politik, atau kekayaan ke takhta, dan peran Sineenat adalah memperluas dukungan untuk monarki.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selir Thailand Sineenat Terancam Digulingkan Lagi Pasca Ratusan Foto Seksual Beredar"
Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca