Sumber: South China Morning Post,Channel News Asia | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Rekaman suara Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing bocor ke publik. Sang menteri mengomentari keputusan Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor untuk mengenakan masker pada saat melakukan konferensi pers tentang wabah virus corona. Hal ini menjadi pembahasan hangat di media online.
Melansir South China Morning Post, dalam rekaman berdurasi 12 menit, yang diyakini sebagai dialog tertutup dengan anggota Kamar Dagang & Industri China Singapura, Chan mengatakan bahwa jika politisi di Singapura melakukan hal yang sama dengan Lam, sistem rumah sakit Singapura “akan langsung hancur".
Rekaman bocor sang menteri tampaknya merujuk pada serbuan masker oleh penduduk di seluruh dunia yang membuat harga produk meroket dan negara-negara kehabisan pasokan.
Baca Juga: Singapura terapkan Stay-Home Notice, apa itu? Ini penjelasan lengkapnya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa kekurangan masker dapat membahayakan petugas kesehatan yang memerangi wabah virus corona yang telah menewaskan 2.000 orang lebih dan menginfeksi lebih dari 73.000 orang, sebagian besar dari mereka di daratan China.
South China Morning Post juga memberitakan, pihak berwenang Singapura telah menekankan bahwa hanya mereka yang tidak sehat yang perlu mengenakan masker bedah. Akan tetapi di Hong Kong, para ahli telah mendesak semua penduduk untuk mengenakan masker saat keluar.
Baca Juga: Jepang akan uji coba obat HIV untuk pasien virus corona
Lam awal bulan ini meminta maaf karena menyebabkan kebingungan - dia mengenakan masker saat berbicara kepada media pada suatu hari, tetapi kemudian mengatakan para pejabat hanya boleh mengenakan masker jika mereka sakit atau pergi ke daerah ramai atau daerah berisiko tinggi.
Dalam rekaman itu, Chan mengatakan masalah penggunaan masker telah membuat pemerintah Singapura terikat. Dalam rangka menjaga stok bagi pekerja perawatan kesehatan, pemerintah harus melawan persepsi bahwa pemerintah tidak peduli dengan orang Singapura, kata Chan.
“Hari ini, kamu [baca] koran. Apa yang terjadi dengan Hong Kong? Apa yang ditulis South China Morning Post tentang Hong Kong? Pasokan masker kurang dari satu bulan untuk tenaga medis mereka,” katanya.
Baca Juga: Virus corona terus teror Singapura, empat lagi terjangkit Covid-19
Jika Singapura mengikuti di Hong Kong “tanpa berpikir”, di mana para pemimpinnya mengenakan masker untuk menginformasikan kabar terbaru tentang wabah virus dan menyebabkan kepanikan, “Saya dapat menjamin Anda, hari ini sistem rumah sakit kita akan hancur.”
"Tidak akan ada lagi masker untuk petugas rumah sakit karena (semuanya) digunakan seperti kertas tisu," tambahnya.
Baca Juga: Menyedihkan, pencuri gondol 6.000 masker bedah dari rumahsakit di Jepang
Informasi tambahan saja, mengutip Channel News Asia, mulai kemarin (18/2), pukul 23.59, Singapura menerapkan Stay-Home Notice (SHN) untuk penduduk Singapura dan pemegang paspor jangka panjang yang baru melakukan perjalanan dari China.
Kementerian Kesehatan Singapura (MoH), Senin (17/2), mengumumkan SHN baru tersebut berlaku untuk semua orang dengan riwayat perjalanan ke China, di luar Provinsi Hubei, dalam 14 hari terakhir.
Mereka harus tetap tinggal di rumah setiap saat selama 14 hari ke depan. Aturan main ini lebih ketat ketimbang Leave of Absence (LOA) yang saat ini berlaku bagi yang memiliki riwayat perjalan ke Hubei.