Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan-perusahaan besar dunia mulai ramai masuk ke pasar utang dengan menerbitkan obligasi global. Teranyar datang dari SoftBank Group Corp yang berencana merilis obligasi dalam mata uang euro dan dollar. Ini bakal jadi penjualan utang luar negeri pertama yang dilakukan perusahaan konglomerasi Jepang tersebut.
SoftBank telah menggandeng sejumlah bank yang akan membantunya dalam menerbitkan global bond yang direncanakan kemungkinan bertenor tiga sampai 12 tahun. Menurut sumber Bloomberg, bank yang sudah ditunjuk mengawal penerbitan obligasi itu diantaranya Deutsche Bank AG, Barclays Plc dan HSBC Holdings Plc.
Perusahaan teknologi Negeri Sakura ini terakhir kali menerbitkan obligasi dalam mata uang dollar AS dan euro adalah pada tahun 2018.
Kesepakatan obligasi global tersebut datang setelah SoftBank Group menerbitkan obligasi berdenominasi Yen pada awal Juni lalu sebesar ¥ 405 miliar yen atau sekitar US$ 3,7 miliar. Surat utang tersebut diterbitkan dengan bunga 2,75% dengan jangka waktu hingga tahun 2056. Ini merupakan kupon obligasi tertinggi yang ditawarkan di Jepang saat ini.
Baca Juga: SoftBank Ventures Asia menyuntik dana US$ 27 juta ke startup VoyagerX
Seperti diketahui, raksasa teknologi yang dipimpin oleh miliarder Masayoshi Son ini berhasil mencetak laba kuartalan terbesar sepanjang masa pada kuartal III 2020 setelah menuai keuntungan dari investasi yang dipimpin oleh publik baru Coupang Inc.
SoftBank telah menjadi penerbit tunggal terbesar di pasar obligasi korporasi Jepang dalam dekade terakhir. Perusahan ini berhasil mengumpulkan lebih dari ¥ 6 triliun dengan sebagian besar berasal dari investor ritel.
Juru bicara SoftBank Group menungkapkan, perusahaan sedang mempertimbangkan merilis obligasi global untuk memperluas basis investornya dan juga karena kondisi pasar yang baik.
Sebelumnya, Saudi Aramco telah mengungkapkan rencananya menerbitkan sukuk berdenominasi dolar AS. Untuk keperluan itu, Saudi Aramco telah menggandeng perusahaan jasa keuangan, Citigroup dan Goldman Sachs Group.
Perusahaan minyak terbesar di dunia ini menawarkan surat utang dengan tiga pilihan tenor yakni mulia dari tiga, lima hingga 10 tahun. Penghimpunan dana ini bertujuan mendanai pembayaran dividen senilai US$ 75 miliar yang dijanjikan saat IPO.
Penutupan wilayah yang meluas untuk mencegah penyebaran Covid-19 telah berdampak terhadap bisnis Saudi Aramco tahun 2020. Meski harga minyak telah naik kembali dan labanya melonjak pada kuartal I 2021, arus kas bebas perusahaan masih kurang US$ 18,75 miliar yang dibutuhkan untuk membayarkan dividen.
Penerbitan sukuk ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi Aramco. Pada November tahun lalu, perusahaan juga telah menerbitkan obligasi konvensional senilai US$ 8 miliar. Sebelumnya, Aramco juga pernah menerbitkan obligasi senilai US$12 miliar.
Perusahaan telah menggandeng lebih dari 10 bank untuk mengatur pemanggilan terhadap investor. Sejumlah bank tersebut antara laun Alinma Invest, Al Rajhi Capital, BNP Paribas, Citigroup, First Abu Dhabi Bank, Goldman Sachs, HSBC, JPMorgan, Morgan Stanley, NCB Capital, Riyad Capital, SMBC Nikko dan Standard Chartered Bank.