Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Bitcoin hampir menyentuh level US$ 120.000, emas diperdagangkan mendekati rekor tertinggi, dan sentimen sebagian investor mulai berubah defensif.
Bagi Robert Kiyosaki, penulis buku laris Rich Dad Poor Dad, pergerakan pasar ini bukan sekadar angka – melainkan sinyal badai ekonomi yang mendekat.
Mengutip Coindoo.com, sementara penutupan pemerintahan AS menunda rilis data penting seperti laporan pekerjaan September, para pelaku pasar sudah mulai bertaruh pada lebih banyak pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Prospek dolar yang melemah mendorong aset safe-haven seperti emas naik hampir 50% tahun ini hingga mencapai US$ 3.893 per ons, sementara Bitcoin melonjak hampir 7% dalam sepekan terakhir ke level $119.340.
Dalam situasi tersebut, Kiyosaki melontarkan salah satu peringatan terkerasnya. Menyoroti Warren Buffett, ia mengejek bos Berkshire Hathaway itu karena beralih ke emas dan perak setelah bertahun-tahun meremehkannya.
Bagi Kiyosaki, langkah Buffett bukan tanda validasi logam mulia, melainkan peringatan bahaya bagi saham dan obligasi.
“Saya merasa muak mendengar Buffett memuji emas dan perak,” tulisnya secara online, menuduh investor legendaris itu munafik.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Sindir Warren Buffett: Dulu Hina, Sekarang Puja Emas & Perak
Menurut Kiyosaki, perubahan sikap mendadak terhadap aset keras mengindikasikan bahwa ekuitas dan obligasi berada di ambang kehancuran – dengan tahap berikutnya berpotensi berupa depresi ekonomi.
Kiyosaki sejak lama mendorong para pengikutnya untuk melindungi diri dengan emas, perak, dan kini semakin gencar dengan Bitcoin serta Ethereum.
Ia menggambarkan pasar tradisional sebagai rapuh, dengan beban utang yang membengkak dan ketidakpastian kebijakan. Sebaliknya, ia melihat aset keras dan mata uang digital sebagai penyelamat ketika kepercayaan pada sistem mulai runtuh.
Tonton: Investasi Emas dan Perak: Kiyosaki vs Buffett
Apakah ramalan dramatisnya benar akan terbukti masih harus ditunggu. Namun dengan Bitcoin yang kian mendekati rekor baru dan emas meroket, pasar tampaknya sudah bergerak sesuai tesis Kiyosaki: ketika rasa takut tumbuh, uang mencari perlindungan pada aset yang tidak bisa dicetak sesuka hati.