Sumber: The Street | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robert Kiyosaki, penulis buku fenomenal Rich Dad Poor Dad, sekali lagi mengundang perdebatan online dengan pernyataannya yang viral baru-baru ini.
Dalam postingannya, ia menyebutkan "10 Negara Bagian teratas yang runtuh karena orang-orang pergi," dengan Hawaii berada di posisi teratas, diikuti oleh negara bagian lain seperti Mississippi, New Mexico, Alaska, serta pusat-pusat populasi besar seperti New York dan California.
Pernyataan Kiyosaki ini menimbulkan diskusi hangat, terutama terkait dengan klaimnya yang menyebutkan kondisi "collapsing" atau kehancuran ekonomi di negara-negara bagian tersebut.
Top 10 States that are collapsing because people are leaving.
Hawaii is the most likely to collapse.
1: Hawaii
2: Mississippi
3: New Mexico
4: Alaska
5: Nevada
6: W. Virginia
7: Louisiana
8: New York
9: Illinois
10: Californiaia
Is this list good news or… — Robert Kiyosaki (@theRealKiyosaki) April 18, 2025
Kiyosaki dan Peringatan Terhadap Ekonomi yang Runtuh
Kiyosaki, yang telah dikenal dengan kritik kerasnya terhadap sistem ekonomi tradisional dan kebijakan pemerintah, menyatakan bahwa kepindahan penduduk dari negara-negara bagian ini adalah indikasi dari kehancuran ekonomi yang lebih luas.
Dalam postingan yang memicu reaksi cepat, Kiyosaki menambahkan komentar simpati, "Saya merasa untuk orang-orang yang tinggal di negara bagian ini," yang menunjukkan empati terhadap mereka yang terpengaruh oleh kondisi yang dia klaim sebagai "runtuh."
Postingan tersebut, yang dengan cepat meraih lebih dari 100.000 tampilan, kembali memperkuat narasi yang telah lama dia bawa: bahwa banyak ekonomi di Amerika Serikat sedang menghadapi keruntuhan, dan banyak orang mulai meninggalkan tempat tinggal mereka untuk mencari peluang yang lebih baik.
Baca Juga: Terjebak Gaji Bulanan? Robert Kiyosaki Bongkar Rahasia Keluar dari Rat Race!
Tanggapan dan Penolakan Terhadap Klaim Kiyosaki
Namun, klaim Kiyosaki ini tidak lepas dari kritik. Banyak pihak yang membantah narasi tersebut, salah satunya adalah CreditFastTrack, yang menulis, "Orang-orang tidak meninggalkan rumah mereka tanpa alasan... Ini tentang orang-orang nyata yang gagal dipimpin oleh pemimpin mereka."
Mereka menegaskan bahwa alasan utama migrasi massal ini bukanlah karena "keruntuhan" ekonomi, melainkan akibat kebijakan yang buruk, biaya hidup yang tinggi, dan kurangnya peluang.
Sebagai tanggapan terhadap Kiyosaki, pengguna X bernama Shanaka Anslem Perera menunjukkan angka sensus 2025 yang menunjukkan adanya pertumbuhan populasi di 42 negara bagian. Selain itu, data menunjukkan bahwa 72.000 orang pindah ke Hawaii setiap tahunnya. "Migrasi itu nyata, tetapi 'keruntuhan' itu sangat berlebihan," tulisnya, menantang Kiyosaki untuk membuktikan klaimnya.
Kiyosaki dan Promosi Aset Non-Tradisional: Bitcoin, Emas, dan Perak
Di tengah perdebatan mengenai ekonomi Amerika Serikat, Kiyosaki juga terus mempromosikan investasi dalam aset non-tradisional, dengan fokus besar pada Bitcoin. Pada 13 April, ia menulis di media sosial, "TOLONG DENGARKAN Emas, Perak, dan Bitcoin. Apa yang mereka katakan kepada Anda?"
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Simpan Emas, Perak, dan Bitcoin Jika Ingin Selamat dari Krisis!
Di dalam postingan tersebut, Kiyosaki mencatat lonjakan harga emas yang mencapai titik tertinggi sepanjang masa, permintaan perak yang terus meningkat, dan pergerakan Bitcoin yang menggeliat.
Ia mengaitkan fenomena ini dengan ketidakstabilan ekonomi global yang semakin meningkat, menyarankan kepada pengikutnya untuk mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam aset-aset ini sebagai pelindung terhadap ketidakpastian ekonomi.
Meskipun tidak ada konfirmasi langsung apakah Kiyosaki mengaitkan pernyataannya dengan perang tarif yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat dan negara-negara lain, banyak yang melihat postingannya sebagai indikasi kuat tentang ketidakstabilan ekonomi yang ditimbulkan oleh kebijakan perdagangan dan perang dagang