Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. CEO Tesla Elon Musk mengumumkan bahwa perusahaan berencana mulai mengoperasikan layanan robotaxi kepada publik pada 22 Juni 2025, meski tanggal tersebut masih bersifat tentatif.
Program ini akan menandai debut komersial kendaraan otonom Tesla setelah bertahun-tahun pengembangan dan janji ambisius dari Musk.
"Kami sangat paranoid soal keselamatan, jadi tanggal ini bisa saja berubah," kata Musk dalam unggahan di platform X, Selasa (10/6).
Baca Juga: Drama Politik Meletup! Saham Tesla Naik Usai Perang Kata Antara Musk dan Trump
Masa Depan Tesla Bergantung pada Robotaxi
Musk secara terbuka telah menyatakan bahwa masa depan Tesla bertumpu pada teknologi kendaraan otonom, bahkan lebih dari rencana awal untuk memproduksi mobil listrik murah.
Perubahan strategi ini membuat pengembangan robotaxi menjadi proyek utama perusahaan.
Namun, jalan menuju komersialisasi kendaraan otonom tidak mudah. Isu keselamatan, regulasi ketat, dan kebutuhan investasi jumbo menjadi tantangan utama yang selama ini memperlambat adopsi luas teknologi self-driving.
Sejumlah pengamat dan investor pun masih skeptis terhadap janji Tesla, mengingat teknologi otonom level 4–5 belum sepenuhnya matang secara global.
Baca Juga: Tesla Tak Berminat Produksi Mobil Listrik di India, Hanya Fokus pada Showroom
Fokus pada Keamanan dan Izin Regulasi
Meski detail teknis dan kota pertama tempat layanan akan diluncurkan belum diungkap, Musk menyiratkan bahwa Tesla akan mengambil pendekatan ekstra hati-hati dalam fase awal.
Tesla sebelumnya telah menguji teknologi Full Self-Driving (FSD) dengan beberapa pemilik mobil secara terbatas.
Namun, belum ada versi yang sepenuhnya otonom tanpa intervensi manusia yang diluluskan secara resmi oleh otoritas transportasi.
"Kami tidak akan kompromi soal keamanan. Kami hanya akan mulai jika semuanya benar-benar siap," ungkap Musk dalam sesi Q&A pada investor awal bulan ini.
Baca Juga: Tesla Tersandung di Eropa! Model Y Gagal, Elon Musk Hadapi Penurunan Penjualan EV
Valuasi Tesla Tergantung Ekspektasi Robotaxi
Para analis menyebut bahwa valuasi pasar Tesla yang tinggi sangat tergantung pada ekspektasi teknologi otonom dan skema monetisasi lewat layanan robotaxi. Jika berhasil, Tesla berpotensi masuk ke bisnis ride-hailing global dan bersaing dengan pemain seperti Uber dan Waymo.
Namun, jika proyek ini tertunda lagi atau gagal memenuhi ekspektasi, bisa memicu tekanan besar terhadap harga saham Tesla, yang kini berada di bawah tekanan setelah reli besar dalam beberapa tahun terakhir.