kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rugi US$ 4 miliar, dana pensiun ini gugat Allianz Jerman


Selasa, 29 September 2020 / 17:25 WIB
Rugi US$ 4 miliar, dana pensiun ini gugat Allianz Jerman
ILUSTRASI. Logo Allianz


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - FRANKFURT.  Allianz Jerman, salah satu manajer aset top dunia, mendapatkan gugatan karena gagal melindungi investasi nasabahnya selama krisis pasar akibat pandemi Covid-19.

Dana pensiun untuk pengemudi truk, guru, dan pekerja kereta bawah tanah telah mengajukan tuntutan hukum di Amerika Serikat (AS) terhadap Allianz karena telah merugi senilai US$ 4 miliar.

Kepanikan pasar saat pandemi Covid-19 mencuat telah berimbas pada kerugian miliaran dollar di pasar saham  awal tahun ini. Hal itu telah memicu ketakutan banyak investor Namun, tidak ada manager invstasi top lain yang menghadapi tuntutan hukum di AS akibat turbulensi pasar seperti yang dihadapi Allianz.

Pada Maret 2020, Alliaanz terpakssa menutup dua hedge fund swasta setelah mengalami kerugian besar. Hal itu memicu gelombang litigasi yang menurut perusahaan cacat secara hukum dan fakta.

Baca Juga: Begini cara orang-orang kaya dunia meningkatkan kekayaan mereka di masa pandemi

Berbagai gugatan terhadap Allianz secara bersama-sama dilayangkan di Distrik Selatan AS di New York  mengklaim bahwa investor telah merugi sebesar US$ 4 miliar.

Juru Biara Allianz Global kepada Reuters mengatakan, meskipun kerugian mengecewakan namun tuntutan yang dibuat penggugat catat secara hukum dan fakta. "Kami akan membela diri dengan keras,"katanya, Selasa (29/9).

Ia menambahkan, penggugat merupakan investor profesional yang membeli dana yang melibatkan risiko sepadan dengan keuntungan yang lebih tinggi.

Gugatan terbaru terhadap Allianz dan unit manajemen asetnya Allianz Global Investors dilayangkan dana peensiun operator sistem transportasi New York, Metropolitan Transportation Authority (MTA).  Dana pensiun ini memiliki 70.000 karyawan dan melakukan investasi awal sebesar US$ 200 juta.

Gugatan serupa telah diajukan oleh dana pensiun untuk serikat pekerja Teamster, Blue Cross dan Blue Shield, dan guru Arkansas. Gugatan sedang mencari pengadilan juri untuk memberikan ganti rugi. Allianz Global Investors dituduh menyimpang dari strategi menggunakan opsi untuk melindungi dari kehancuran pasar keuangan jangka pendek.

Baca Juga: World Bank proyeksi pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik hanya 0,9%

Dalam gugatannya, MTA menyebut bahwa Allianz menarik investor dengan janji bahwa investasi kuat untuk segala kondisi. "Karena keserakahan telah mengorbankan pensiun dan tunjangan yang diperoleh para pekerja MTA, yang saat mempertaruhkan hidup hanya dnegan bantuan Covid-19," katanya.

Kasus-kasus tersebut merupakan front litigasi kedua untuk Allianz, salah satu perusahaan asuransi terbesar di Eropa. Perusahaan yang berbasis di Munich dan para pesaingnya menghadapi tuntutan karena tidak membayar klaim terkait penutupan bisnis selama penguncian pandemi.

Bisnis asuransi perusahaan secara keseluruhan berada di bawah tekanan karena menghadapi klaim atas peristiwa yang dibatalkan, dan penurunan permintaan untuk mobil dan asuransi perjalanan. Ini mengharapkan untuk membukukan penurunan pertama dalam keuntungan tahunan dalam hampir satu dekade.

Pada akhir Maret 2020 lalu, Allianz memberi tahu investor bahwa mereka melikuidasi dua fund, serta dana pengumpan luar negeri. Investor kehilangan 97% di salah satu fund, sebut gugatan itu.

Pada bulan April 2020, Morningstar menurunkan peringkat untuk sisa fund menjadi negatif “karena kegagalan dalam protokol manajemen risiko dan ketidakpastian”.

Selanjutnya: Strategi keluarga-keluarga kaya dunia menghasilkan banyak uang saat pasar jatuh




TERBARU

[X]
×