Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
"Pembangunan proyek ini adalah untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada," kata laporan itu. "Karena itu akan menjadi bangunan prefabrikasi, tidak hanya akan dibangun dengan cepat tetapi juga tidak akan memakan biaya banyak."
Rumah sakit ini bertujuan untuk meniru pengalaman Beijing pada tahun 2003, ketika kota itu berjuang melawan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Sebanyak 774 orang meninggal dalam epidemi SARS, yang mencapai hampir 30 negara.
Baca Juga: Trump tawarkan bantuan apa pun kepada China untuk kendalikan wabah virus corona
Pada saat itu, Beijing membangun rumah sakit Xiaotangshan di pinggiran utara hanya dalam waktu seminggu. Dalam waktu dua bulan, rumah sakit itu merawat satu per tujuh dari semua pasien SARS di negara itu, kata Harian Changjiang.
"Itu menciptakan keajaiban dalam sejarah ilmu kedokteran," tambah koran itu.
Baca Juga: Ini profil orang yang rentan meninggal akibat virus corona
Rumah sakit Beijing, dibangun oleh 7.000 pekerja, pada awalnya dirancang hanya untuk membawa orang yang dalam pemulihan dari SARS untuk mengurangi tekanan pada rumah sakit lain.
Namun pada akhirnya, rumah sakit itu telah mengobati hampir 700 pasien SARS.