kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia kirim dua kapal perang ke Suriah untuk merespons Turki


Jumat, 28 Februari 2020 / 18:04 WIB
Rusia kirim dua kapal perang ke Suriah untuk merespons Turki
Kapal fregat Angkatan Laut Rusia Laksamana Grigorovich tiba di Bosphorus, Turki dalam perjalanan ke Laut Mediterania (28/2/2020).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Angkatan Laut Rusia mengumumkan pada hari Jumat (28/2) bahwa mereka mengirim dua kapal perang yang dilengkapi rudal jelajah ke Laut Mediterania menuju pantai Suriah di tengah meningkatnya ketegangan dengan Turki di Provinsi Idlib.

Pengiriman kapal perang itu merespon kemarahan Turki yang mengatakan, serangan udara militer Suriah telah menewaskan 33 tentara Turki dan melukai 32 lainnya pada hari Kamis (27/2), sehingga jumlah korban tewas tentara Turki di Idlib menjadi 54 orang pada bulan ini saja.

Baca Juga: Hubungan Turki dan Rusia memanas setelah 33 tentara Turki tewas dalam sehari

Mengutip, Themoscowtimes, Turki telah mengirim ribuan pasukan dan perangkat berat militer ke Suriah, saat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan akan melakukan serangan skala penuh ke Suriah, kecuali pasukan Suriah yang didukung Rusia menarik diri dari pos pengamatan Turki di wilayah tersebut.

Untuk memperkuat ancamannya, Turki telah mengirim unit pendukung untuk serangan udara dalam membidik target mereka tentara Suriah, sebagai balasan atas kematian pasukan Turki di wilayah Idlib.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Turki yang ditembaki tidak seharusnya berada di wilayah Suriah dan Ankara juga tidak memberi tahu Moskow sebelumnya mengenai posisi mereka.

Baca Juga: Tewaskan 22 tentara Turki, Rusia: Tak seharusnya mereka berada di daerah itu

Kementerian tersebut menjelaskan, bagaimanapun, pesawat tempur Rusia belum melakukan serangan di daerah di mana pasukan Turki berada. Bahkan Rusia telah melakukan segala upaya untuk memastikan tentara Suriah menghentikan tembakan mereka setelah mengetahui ada tentara Turki di wilayah tersebut.

Sementara itu, Turki mengatakan, pihaknya tidak akan lagi menghentikan pengungsi Suriah yang ingin mencapai Eropa. Keputusan Turki ini bertolak belakang dengan janji Turki kepada Uni Eropa pada 2016. Ancaman ini juga bisa menyeret kekuatan Barat ke dalam perselisihan tentang Idlib dan menghentikan negosiasi antara Ankara dan Moskow .

Video yang diterbitkan Jumat kiga menunjukkan protes anti-Rusia terjadi di luar Kedutaan Besar Rusia di Ankara.

Baca Juga: AS jadikan Indonesia negara maju, ini lima dampaknya

Departemen Luar Negeri AS mengatakan,  sangat prihatin dengan serangan terhadap tentara Turki di Idlib. "Kami ... terus menyerukan untuk segera mengakhiri ofensif tercela oleh rezim Assad, Rusia, dan pasukan yang didukung Iran," kata seorang perwakilan Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan Kamis.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinan besar tentang eskalasi di barat laut Suriah dan mengulangi seruannya untuk segera melakukan gencatan senjata.

Baca Juga: Setelah puluhan tahun diembargo AS, begini kondisi terkini ekonomi Iran

Pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung pesawat tempur Rusia dari udara yang tanpa henti, telah berusaha keras dalam beberapa bulan terakhir merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×