CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Rusia Larang Keras Propaganda Child Free, Ini Alasannya


Rabu, 13 November 2024 / 07:59 WIB
Rusia Larang Keras Propaganda Child Free, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Majelis rendah parlemen Rusia memberikan suara bulat untuk melarang propaganda jahat, yakni, gaya hidup tanpa anak.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Selasa (12/11/2024), majelis rendah parlemen Rusia memberikan suara bulat untuk melarang apa yang dianggap pihak berwenang sebagai propaganda jahat. Yakni, gaya hidup tanpa anak alias child free

Larangan ini diberlakukan dengan harapan dapat meningkatkan angka kelahiran di usia yang kini tengah mengalami krisis.

Reuters memberitakan, data resmi yang dirilis pada bulan September menunjukkan angka kelahiran Rusia berada pada titik terendah dalam seperempat abad. Sementara, angka kematian meningkat karena perang Moskow di Ukraina terus berkecamuk. 

Kremlin menyebut angka-angka itu bencana besar bagi masa depan bangsa.

Presiden Vladimir Putin, yang telah menggambarkan Rusia sebagai benteng "nilai-nilai tradisional" yang terkunci dalam perjuangan eksistensial dengan Barat, telah mendorong perempuan untuk memiliki setidaknya tiga anak. 

Rusia mengatakan bahwa hal itu akan membantu mengamankan masa depan rakyat Rusia. Terkait hal ini, sudah ada insentif finansial dan lainnya.

Undang-undang tersebut, yang diharapkan akan segera disetujui oleh majelis tinggi parlemen dan Putin, bergabung dengan pembatasan lain terhadap kebebasan berekspresi termasuk larangan konten yang dianggap mempromosikan "gaya hidup non-tradisional" seperti hubungan sesama jenis atau fluiditas gender, serta pada laporan yang berbeda pendapat tentang konflik di Ukraina.

Baca Juga: Jawaban Mengejutkan Vladimir Putin Saat Ditanya Pilih Harris atau Trump

Penulis "propaganda child free" akan dikenakan denda hingga 400.000 rubel (US$ 4.100) untuk perorangan, dua kali lipat jumlah tersebut untuk pejabat, dan hingga 5 juta rubel (US$ 51.000) untuk badan hukum.

Sekitar 599.600 anak lahir di Rusia pada paruh pertama tahun 2024. Angka ini berarti 16.000 lebih sedikit daripada pada paruh pertama tahun 2023 dan merupakan angka terendah sejak tahun 1999. Jumlah kematian melonjak hingga 49.000. Namun, imigrasi melonjak hingga 20%.

Perkiraan dalam Buku Fakta Dunia CIA menempatkan Rusia di antara 40 negara dengan angka kelahiran terendah pada tahun 2023, yakni sekitar 9,22 per 1.000 penduduk, sedikit di atas Jerman dengan 9,02 tetapi jauh di bawah Tiongkok dengan 9,7 dan Amerika Serikat dengan 12,21.

Baca Juga: Situasi Parah, Populasi Ukraina Anjlok 10 Juta Sejak Invasi Rusia

"Kita berbicara tentang melindungi warga negara, terutama generasi muda, dari informasi yang disebarkan di media yang berdampak negatif pada pembentukan kepribadian seseorang," kata Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah dan sekutu senior Putin.

Dia menambahkan, "Segala sesuatu harus dilakukan untuk memastikan bahwa generasi baru warga negara kita tumbuh dengan berpusat pada nilai-nilai keluarga tradisional."

Perempuan Rusia skeptis

Namun, beberapa perempuan bersikap skeptis.

Alina Rzhanova, seorang wanita berusia 33 tahun yang tinggal di Yaroslavl, 250 km di timur laut Moskow, pernah bertekad untuk tidak memiliki anak tetapi sekarang memiliki seorang putra berusia delapan bulan.

"Orang-orang menginginkan anak, tetapi tidak ada uang," katanya. "Itulah sebabnya orang-orang tidak memiliki anak. Bukan karena seseorang di suatu tempat menulis sesuatu."

Di Moskow, Yana, seorang wanita berusia 40 tahun yang mengatakan bahwa dia tidak menginginkan anak dan menolak memberikan nama belakangnya karena sensitivitas topik tersebut, mengatakan bahwa dia juga merasa bahwa memastikan standar hidup yang layak, terutama di luar kota-kota besar, dapat membantu membalikkan angka kelahiran yang menurun.

Tonton: Rusia Menyangkal Kabar Pembicaraan Trump-Putin, Menyebutnya Sebagai Cerita Fiksi

"Orang-orang memiliki anak ketika mereka yakin akan masa depan. Tetapi ketika suku bunga hipotek mencapai 20% per tahun, saya rasa ini bukan saat yang tepat untuk memiliki anak tanpa batas," katanya.

"Komunitas yang bebas anak adalah tempat orang-orang yang sepemikiran membahas alasan mereka tidak menginginkan anak. Apakah mereka berhak membahasnya? Ya. Tidak mungkin banyak anak muda akan membacanya dan berkata 'Saya juga tidak menginginkan anak'," tambah Yana.

Selanjutnya: Harga Emas Pegadaian 13 November Antam dan UBS Kompak Turun

Menarik Dibaca: Harga Emas Pegadaian 13 November Antam dan UBS Kompak Turun



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×