Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Senin (23/9/2024), menurut orang kepercayaan Presiden Vladimir Putin untuk pengendalian senjata, Rusia tidak akan menguji senjata nuklir selama Amerika Serikat menahan diri dari pengujian nuklir.
Pernyataan ini ditegaskan Rusia setelah adanya spekulasi bahwa Kremlin mungkin akan menghentikan moratorium uji coba nuklir pasca-Soviet.
Reuters memberitakan, ketika Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di Eropa mempertimbangkan untuk memberikan Ukraina izin untuk menyerang jauh ke Rusia dengan rudal-rudal Barat, semakin banyak pembicaraan bahwa Rusia dapat melanjutkan uji coba nuklir.
Surat kabar milik pemerintah Rusia Rossiyskaya Gazeta minggu lalu menerbitkan sebuah wawancara dengan Andrei Sinitsyn. Dia merupakan kepala situs uji coba nuklir Rusia di Novaya Zemlya.
Sinitsyn mengatakan, bahwa situs tersebut siap untuk memulai kembali pengujian skala penuh.
Putin, pembuat keputusan utama untuk kekuatan nuklir terbesar di dunia, telah menghubungkan dimulainya kembali uji coba nuklir Rusia dengan langkah-langkah serupa oleh Amerika Serikat.
Putin juga mengatakan bahwa ia tidak perlu menggunakan senjata-senjata tersebut untuk memenangkan perang di Ukraina.
Baca Juga: Rusia Masih Salurkan Produk Minyaknya Senilai US$2 Miliar ke Barat Lewat Perantara
"Tidak ada yang berubah," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, yang bertanggung jawab atas kebijakan pengendalian senjata Rusia, kepada kantor berita Rusia tentang spekulasi bahwa uji coba nuklir bisa jadi merupakan jawaban Rusia atas serangan rudal yang jauh ke dalam wilayah Rusia.
"Sebagaimana didefinisikan dan dirumuskan oleh presiden Federasi Rusia, kami dapat melakukan uji coba tersebut, tetapi kami tidak akan melakukannya jika Amerika Serikat menahan diri dari langkah-langkah tersebut," paparnya.
Ryabkov mengatakan, persiapan di lokasi uji coba nuklir Novaya Zemlya Rusia untuk membuatnya sepenuhnya siap dilakukan sebagai tanggapan atas tindakan Amerika Serikat yang menurutnya telah meningkatkan infrastruktur pengujiannya sendiri.
CNN melaporkan pada tahun 2023, Rusia, Amerika Serikat, dan China semuanya telah membangun fasilitas baru dan menggali terowongan baru di lokasi uji coba nuklir mereka dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Rilis Foto Situs Nuklir, Ini yang Perlu Diketahui soal Program Senjata Nuklir Korut