Sumber: BBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tetapi partai nasionalis Hindu yang berkuasa, Partai Bharatiya Janata (BJP) mengatakan akan memberikan perlindungan bagi orang-orang yang melarikan diri dari penganiayaan agama.
RUU Amendemen Kewarganegaraan (CAB) sekarang akan ditandatangani menjadi undang-undang.
Apa yang dikatakan kritikus?
Mereka yang memprotes RUU itu mengatakan RUU itu adalah bagian dari agenda BJP untuk memarginalkan kaum Muslim dan melanggar prinsip-prinsip sekuler India.
"Orang-orang Muslim sudah dianiaya. Ini akan membuat mereka lebih rentan," kata seorang peserta protes terhadap RUU di Delhi kepada BBC.
Lebih dari 700 tokoh India terkemuka, termasuk ahli hukum, pengacara, akademisi dan aktor, telah menandatangani pernyataan "tegas" mengutuk RUU tersebut.
Hukum 'anti-Muslim' baru di India menyebabkan kegemparan
Dikatakan bahwa pemerintah India tampaknya berniat menyebabkan pergolakan besar dalam masyarakat India.
Banyak orang lain mempertanyakan mengapa RUU ini hanya merujuk pada migran non-Muslim dari Pakistan, Bangladesh dan Afghanistan, ketika minoritas dari negara tetangga lainnya juga dianiaya.
Baca Juga: ADB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi China dan India dalam Level Signifikan
Bintang film Tamil yang menjadi politisi Kamal Haasan bertanya mengapa perlindungan yang sama tidak diberikan kepada migran Sri Lanka dari komunitas minoritas.
Di parlemen juga, sejumlah partai oposisi dan politisi telah mengemukakan keprihatinan serupa.
Anggota parlemen Muslim terkemuka Asaddudin Owaisi mengatakan RUU itu lebih buruk daripada hukum Hitler dan ini merupakan konspirasi untuk membuat umat Muslim tanpa kewarganegaraan.