Sumber: BBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pemimpin partai oposisi utama Kongres, Rahul Gandhi, mengatakan siapa pun yang mendukung RUU itu menghancurkan fondasi India. Dan seorang politisi regional terkemuka Akhilesh Yadav menyebutnya sebagai rencana memecah belah untuk mengalihkan perhatian dari kegagalan pemerintah.
Baca Juga: DPR minta kemdag review kebijakan ekspor-impor
Namun para pemimpin BJP, termasuk menteri dalam negeri Amit Shah, mengatakan RUU itu tidak menentang kaum Muslim.
"Kaum Muslim di negara ini tidak perlu khawatir tentang apa pun. Tetapi haruskah Muslim Pakistan dijadikan warga negara? Haruskah umat Muslim dari Bangladesh dan Afghanistan dan seluruh dunia juga diberi kewarganegaraan? Negara tidak dapat berjalan seperti ini. kewarganegaraan hanya akan diberikan kepada minoritas agama yang dianiaya hanya dari tiga negara ini," kata Shah di parlemen.
Mengapa ada protes di timur laut?
Sementara itu, dari kawasan timur laut, protes keras telah terjadi karena orang takut bahwa mereka akan dikuasai oleh migran ilegal, non-Muslim dari negara tetangga Bangladesh.
Pasukan tentara India telah dikirim ke negara bagian Tripura dan bersiaga di Assam. Kepala daerah Assam terjebak di bandara selama beberapa jam karena jalan dihadang oleh pelaku unjuk rasa.
Baca Juga: Konglomerat India Vijay Mallya menghadapi kebangkrutan atas utang US$ 1,5 miliar
Jam malam diumumkan di ibukota negara bagian dan layanan internet dan seluler diblokir di sejumlah distrik untuk mencegah kekerasan lebih lanjut.
Protes anti-migran yang keras di wilayah yang sama berarti bahwa RUU itu tidak dapat diberlakukan di majelis tinggi ketika diajukan sebelum pemilihan umum awal tahun ini.
Protes tersebut sangat vokal di Assam, yang pada bulan Agustus menyebabkan dua juta penduduk tidak mendaftar.