Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham Apple secara meyakinkan menembus ke rekor tertinggi terbaru pada Jumat (23/7). Pencapaian tersebut dapat membuka jalan untuk kenaikan lainnya hingga 2024.
Melansir Yahoo Finance, Sabtu (25/6), menurut catatan Fairlead Strategies, dengan perdagangan saham Apple di US$ 187 pada Jumat sore, saham tersebut siap untuk ditutup di atas level resistensi sebelumnya di US$ 183 untuk minggu kedua berturut-turut.
Perkembangan jangka panjang yang menunjukkan peningkatan tersebut menghasilkan target harga baru sebesar US$ 254 per saham untuk Apple, yang menunjukkan potensi kenaikan sebesar 37% dari level saat ini.
Baca Juga: Aksi Dermawan Warren Buffett, Sumbangkan Rp 69,96 Triliun ke 5 Badan Amal
Kenaikan ke level tersebut akan memberikan valuasi pasar bagi pembuat iPhone tersebut sekitar US$ 4 triliun berdasarkan jumlah saham yang beredar saat ini, yaitu US$ 15,79 miliar.
Pendiri Fairlead Strategies Katie Stockton mengatakan pencapaian Apple saat ini menghasilkan target pergerakan terukur sekitar US$254 menggunakan level terendah korektif Covid-2020 sebagai titik acuan.
"Langkah terukur mengasumsikan bahwa tren naik yang mendahului rentang perdagangan 2021-2022 telah dilanjutkan," ungkapnya.
Stockton mengidentifikasi akhir 2024 sebagai kerangka waktu untuk mencapai tujuan harga teknis, dan mencatat bahwa tren naik saham tampaknya siap untuk berlanjut dalam jangka pendek.
Baca Juga: Pluang Tambahkan Lebih dari 500 Saham Baru dari Amerika Serikat (AS)
"Tren naik belum menunjukkan sinyal tren balik. Ketika kemunduran berkembang, dukungan awal ada pada kenaikan rata-rata pergerakan 20 hari. Meskipun demikian, kemunduran tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat," katanya.
Rata-rata pergerakan 20 hari untuk saham Apple saat ini berada di sekitar US$ 181 per saham.
Saham Apple telah melonjak 44% sejauh ini di tahun 2023 dan telah mendorong sebagian besar kenaikan S&P 500 year-to-date sekitar 14%.