Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Reuters, Selasa (24/12) melaporkan kenaikan harga minyak dipicu oleh kesepakatan kerjasama yang diteken Rusia denan Organization od the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang bakal melanjutkan pembatasan pasokan. Ditambah optimisme membaiknya relasi Amerika Serikat dan Cina.
Sementara sejumlah logam mulia juga mencatat kenaikan yang baik. Emas misalnya telah mencapai harga US$ 1.500 per ons. Harga US Gold Futures juga sudah meningkat menjadi US$ 1.505 per ons.
Chief investment Strategist State Street Global Advisors Micahel Arone bilang kenaikan harga emas ini bisa dimanfaatkan para investor untuk mengantisipasi inflasi tahun depan.
Baca Juga: Indeks S&P 500 dan Nasdaq pecahkan rekor baru, saham Boeing bawa terbang Dow Jones
“Bahkan hari ini, Selasa (24/12) dengan volume perdagangan yang rendah dan jumlah transaksi yang sedikit harga emas telah menyentuh US$ 1.500. Ini menunjukkan adanya ketakutan terjadi inflasi pada 2020 dan mungkin jadi langkah antisipasi bagi investor,” katanya.
Sementara kondisi pasar uang ditandai dengan menguatnya dolar indeks yang meningkat tipis 0,03% meskipun harga Dolar AS melemah di hadapan Euro 0,03% menjadi US$ 1.1083 per euro dan terhadap yen Jepang.