Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - PARIS. Raksasa barang mewah asal Prancis, Kering pemilik merek ternama Gucci resmi menunjuk CEO Renault, Luca de Meo, sebagai Direktur Utama baru mereka.
Pengumuman ini memicu lonjakan saham Kering hingga hampir 12% pada perdagangan Senin (16/6), sekaligus menjadi kenaikan harian terbesar sejak November 2008.
Di sisi lain, saham Renault anjlok sekitar 8%, penurunan terdalam sejak Februari 2022.
De Meo, seorang eksekutif asal Italia yang telah berkarier panjang di industri otomotif, akan mulai menjabat pada 15 September 2025.
Baca Juga: Bos Renault Luca de Meo Mundur, Dikabarkan akan Pimpin Kering Pemilik Gucci
Ia menjadi orang luar pertama yang menduduki kursi CEO di Kering, grup yang dikuasai oleh keluarga miliarder Prancis, Pinault.
Dalam pernyataannya, François-Henri Pinault, CEO saat ini yang akan tetap menjabat sebagai Chairman mengatakan bahwa de Meo memiliki pengalaman memimpin perusahaan terbuka internasional, memahami kekuatan merek, dan menjunjung tinggi budaya korporasi.
“Ia adalah pemimpin yang saya cari untuk membawa visi baru dan membentuk babak baru dalam sejarah grup kami,” ungkap Pinault.
Kering tidak mengungkap status dua wakil CEO saat ini dalam pengumuman tersebut.
Penunjukan de Meo dinilai sebagai langkah berani, mengingat Kering tengah menghadapi tantangan berat untuk memulihkan kinerja bisnis, terutama setelah Gucci sumber utama pertumbuhan Kering dalam beberapa tahun terakhir mengalami kesulitan pasca-pandemi.
Grup ini juga terbebani utang lebih dari 10 miliar euro, meningkatkan risiko penurunan peringkat kredit.
Baca Juga: Bos Renault Luca de Meo Mundur, Dikabarkan akan Pimpin Kering Pemilik Gucci
Pukulan Bagi Renault
Bagi Renault, kepergian de Meo menjadi pukulan besar. Selama lima tahun masa jabatannya, ia dianggap berhasil membalikkan kinerja produsen mobil asal Prancis tersebut, termasuk merestrukturisasi aliansi strategis dua dekade dengan Nissan.
Renault telah mengonfirmasi bahwa de Meo akan hengkang pada pertengahan Juli untuk mengejar tantangan baru di luar sektor otomotif.
Saham Renault yang sebelumnya naik tajam selama kepemimpinan de Meo melonjak sekitar 90% dalam lima tahun terakhir langsung tergelincir akibat berita ini.
Padahal, Renault menjadi salah satu produsen otomotif dengan performa terbaik di Eropa.
Sebagai perbandingan, saham Stellantis hanya naik 15% dalam periode yang sama, sementara Volkswagen turun 38%.
Sejumlah analis menyebut penunjukan de Meo ke Kering sebagai langkah yang tak lazim namun menjanjikan.
“Mengambil orang dari luar industri barang mewah memang berisiko, tapi profil de Meo cocok untuk memimpin Kering,” ujar analis Kepler Cheuvreux.
Mereka menilai kemampuan de Meo dalam melakukan transformasi, kepemimpinan berbasis produk, dan pengalaman luas di bidang pemasaran akan menjadi nilai tambah.
Baca Juga: Pendapatan Induk Gucci, Kering Anjlok di Kuartal Pertama
Rekam Jejak Turnaround
De Meo sebelumnya direkrut Renault dari Volkswagen pada 2020, tahun ketika Renault mencatat kerugian terbesar akibat dampak pandemi.
Ia langsung melakukan efisiensi besar-besaran dengan memangkas tenaga kerja dan kapasitas produksi secara global. Hasilnya, Renault menjadi perusahaan yang lebih ramping dan lincah.
Ia juga berhasil memperbaiki hubungan yang selama ini kerap panas antara Renault dan Nissan.
Tahun lalu, Renault menjadi salah satu dari sedikit produsen mobil yang tidak mengeluarkan peringatan laba, menandakan ketahanan bisnisnya di tengah tekanan ekonomi global.
“Ini adalah keputusan pribadi. Saya tidak lari dari tanggung jawab,” kata de Meo dalam memo internal kepada karyawan Renault.
“Renault berada pada posisi yang kuat untuk menghadapi babak selanjutnya.”
Baca Juga: Penjualan Kering Menurun 12% Karena Tertekan Penjualan Gucci
Kepergian de Meo merupakan yang kedua dari jajaran puncak industri otomotif Eropa dalam enam bulan terakhir, setelah Carlos Tavares mundur dari Stellantis.
Sektor otomotif sendiri kini tengah menghadapi tekanan berat, mulai dari tarif dagang yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump hingga kompetisi sengit dari produsen mobil China.