kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sambil ejek Biden, Trump ancam tinggalkan kesepakatan dagang dengan China


Rabu, 27 Mei 2020 / 11:38 WIB
Sambil ejek Biden, Trump ancam tinggalkan kesepakatan dagang dengan China
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sambil ejek Biden, Trump ancam tinggalkan kesepakatan dagang dengan China. REUTERS/Tom Brenner


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump sekali lagi mengisyaratkan kesediaannya untuk meninggalkan perjanjian perdagangan fase satu yang dilakukan AS dengan China pada Januari.

Hal ini diambil karena ia mendapat tekanan yang semakin besar untuk mengambil sikap lebih keras terhadap Beijing.

Baca Juga: Trump akan ambil tindakan soal Hong Kong pada minggu ini

Dilansir dari South China Morning Post, Trump mencuit ancamannya sembari mengejek calon lawannya dalam pemilihan presiden nanti, Joe Biden.

“Tidak seorang pun dalam 50 tahun ini lebih lemah kepada China daripada Joe Biden. Dia tertidur di belakang kemudi. Dia memberi mereka semua yang mereka inginkan, termasuk perjanjian dagang yang buruk. Saya akan mendapatkan semuanya kembali!" tulis Trump.

Tweet ini adalah indikasi terbaru bahwa kesepakatan perdagangan fase satu bisa dalam bahaya, karena tekanan meningkat di Washington untuk menghukum China karena pandemi coronavirus, yang menyaksikan kasus-kasus pertamanya dilaporkan di Wuhan. Wabah itu kini telah merenggut hampir 100.000 nyawa orang Amerika.

Anggota parlemen AS juga marah dengan pengumuman Beijing pada pekan lalu tentang undang-undang keamanan nasional baru untuk Hong Kong.

Baca Juga: Makin panas, China ancam pembalasan bila AS jatuhkan sanksi soal Hong Kong

Langkah ini dinilai telah diambil China untuk meningkatkan kontrol politik atas kota semi-otonom sejak penyerahan dari Inggris pada tahun 1997 silam.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×