Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Tri Adi
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Ungkapan ini cocok ditujukan untuk Steven Rales. Ia sukses mengikuti jejak sang ayah sebagai pengusaha manufaktur. Bahkan, bisnis Steven melebihi pencapaian ayahnya. Lewat Danaher Corporation, Steven selama tiga dekade bersama membangun dan membesarkan bisnis hingga mendunia. Tak heran, ia pun masuk radar Forbes sebagai salah satu orang kaya dunia dengan kekayaan bersih senilai US$ 4,7 miliar per Agustus 2016.
Tak ada sukses yang instan. Seperti Steven Rales yang butuh waktu tiga dekade untuk membuat bisnis yang ia geluti berkibar. Kini lewat kendaraan bisnisnya, Danaher Corporation, Steven menjelma menjadi salah satu miliarder dunia.
Steven tercatat memiliki kekayaan bersih senilai US$ 4,7 miliar per Agustus 2016 versi Forbes. Dia berada pada urutan nomor 154 orang kaya di Amerika Serikat (AS).
Danaher Corporation merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini hasil metamorfosis dari perusahaan bernama Diversified Mortagage Group (DMG) yang merupakan perusahaan investasi real estate yang didirikan Steven bersama saudara kandungnya Mitchell Rales.
Bisnis sebenarnya bukanlah hal baru bagi Steven. Ia pernah bekerja untuk ayahnya pada tahun 1970-an yang seorang pengusaha bahan baku bangunan di Washington, DC. Dari sanalah Steven belajar bagaimana memproduksi, memasarkan sebuah produk secara komersial. Tidak hanya bisnis manufaktur, ayahnya juga memiliki perusahaan yang bergerak di real estate, klub bisbol, perusahaan jasa perbaikan properti hingga sektor keuangan. Setelah sembilan tahun ikut dengan sang ayah, saat berusia 20 tahun Steven akhirnya memutuskan berbisnis sendiri.
Ia kemudian mendirikan Equity Group Holdings pada tahun 1979 bermodalkan junk bond atau obligasi berperingkat non investasi. Steven bersama Mitchell kemudian membeli tiga perusahaan aneka usaha seperti Mastershield, Mohawk Rubber Company dan Diversified Mortagage Group (DMG).
DMG ini yang belakangan berganti nama menjadi Danaher di tahun 1984. Pria jebolan Universitas DePauw ini bermimpi kelak Danaher menjadi raksasa manufaktur di Negeri Paman Sam.
Akuisisi menjadi strategi Steven untuk membesarkan Danaher. Baginya, merger dan akuisisi merupakan bagian penting dari strategi pertumbuhan Danaher. Steven fokus ingin menjadikan Danaher sebagai perusahaan yang kuat dalam industri manufaktur.
Produk buatan Danaher antara lain alat scanner untuk bar code, lalu alat untuk mengukur tes kualitas air, osiloskop, dan alat Craftsman atau peralatan pertukangan dan yang lainnya.
Akuisisi atas Pall Carp pada tahun 2015 sebagai akuisisi termahal yang dilakukan Danaher dengan nilai transaksi mencapai US$ 13,8 miliar. Mega transaksi tersebut diyakini sebagai bagian dari langkah bisnis Danaher untuk dapat eksis di bidang energi. Juga membantu Danaher memasuki bisnis biofarmasi.
Bisnis Danaher terbilang sukses dengan memproduksi alat manufaktur. Hingga kemudian, perusahaan ini juga merambah bisnis alat-alat kesehatan lewat jalan akuisisi.
Saat ini, Danaher memiliki 29 entitas usaha yang antara lain bergerak di sektor industri teknologi, lingkungan, kesehatan dan energi. Cakupan bisnis Danaher tidak hanya di negara asalnya Amerika Serikat (AS) tapi telah mendunia.
Danaher telah menjelma menjadi perusahaan global dengan pendapatan pada mencapai US$ 20,90 miliar pada tahun lalu. Sementara keuntungan yang diraih sebesar US$ 3,35 miliar. Kini, Danaher telah memiliki 81.000 orang karyawan dan bermarkas di 2200 Pennsylvania Ave. N.W, Washington DC.
Namun sejalan dengan kesuksesan yang dicapai Danaher, kepemilikan Steven di Danaher justru menyusut. Kini, Steven hanya memiliki 6% saham di Danaher. Meskipun tidak lagi memegang kemudi penuh atas Danaher, ia tetap menjadi pengendali operasional perusahaan.
(Bersambung)