kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sangat Antusias, Elon Musk Tak Sabar untuk Segera Bekerja di Gedung Putih


Rabu, 04 September 2024 / 17:52 WIB
Sangat Antusias, Elon Musk Tak Sabar untuk Segera Bekerja di Gedung Putih
ILUSTRASI. Donald Trump, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menunjuk Elon Musk ke dalam kabinetnya jika dia kembali menjabat sebagai Presiden. REUTERS/Patrick T. Fallon/File Photo


Sumber: businessinsider.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada sebuah perkembangan politik yang mengejutkan, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menunjuk Elon Musk ke dalam kabinetnya jika dia kembali menjabat sebagai Presiden.

Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Washington Post, dan segera mendapatkan tanggapan dari Musk di media sosialnya, X.

Musk menulis pada Selasa pagi, "Saya tidak sabar. Ada banyak pemborosan dan regulasi yang tidak perlu di pemerintahan yang harus dihilangkan."

Pernyataan ini menunjukkan antusiasme Musk terhadap gagasan tersebut, yang sejalan dengan pandangan libertariannya tentang minimalisasi peran pemerintah.

Baca Juga: Warren Buffett Miliki Tumpukan Uang Tunai US$277 Miliar, Waktunya Berhenti Investasi?

Komisi Efisiensi Pemerintah: Sebuah Langkah Menuju Reformasi?

Menurut laporan Washington Post, Trump sedang memikirkan untuk membentuk sebuah komisi yang terdiri dari para pemimpin bisnis terkemuka guna meninjau anggaran pemerintah dan menemukan program-program yang bisa dipangkas.

Komisi ini, yang dikenal sebagai "komisi efisiensi pemerintah," akan berupaya untuk mengurangi regulasi dan pengeluaran yang dianggap berlebihan.

Keputusan untuk melibatkan Musk dalam komisi semacam ini tentunya bukan tanpa kontroversi. Elon Musk, yang memiliki berbagai kepentingan bisnis di sektor energi, otomotif, dan luar angkasa, mungkin menghadapi konflik kepentingan jika dia benar-benar terlibat dalam pengambilan keputusan pemerintah.

Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia, Kekayaannya Bahkan Melampaui PDB Banyak Negara

Namun, hal ini tampaknya tidak mengurangi antusiasme Musk terhadap ide tersebut. Setelah Trump menyatakan bahwa dia "tentu saja akan mempertimbangkan" untuk memberi Musk posisi di kabinetnya, pendiri Tesla tersebut langsung menanggapi dengan gambar yang dihasilkan oleh AI.

Gambar tersebut menunjukkan dirinya di belakang podium dengan tulisan "D.O.G.E." atau "Department of Government Efficiency."

Musk menambahkan di atas gambar itu, "Saya siap melayani." Tanggapan ini seolah menegaskan bahwa Musk serius mempertimbangkan peran yang ditawarkan oleh Trump, meskipun itu mungkin melibatkan banyak tantangan dan kritik dari berbagai pihak.

Elon Musk dan Keterlibatannya dalam Politik Partai Republik

Musk baru-baru ini memberi sinyal bahwa dia akan semakin terlibat dalam politik Partai Republik. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan merekrut Chris Young, seorang operatif politik berpengalaman dan penasihat GOP, untuk mengarahkan kontribusi politiknya ke depan.

Baca Juga: Elon Musk Berharap Warren Buffett Membeli Saham Tesla, Mungkinkah Terjadi?

Langkah ini menunjukkan bahwa Musk mungkin akan menggunakan kekayaannya yang melimpah untuk mendukung upaya pemenangan partai tersebut di masa depan.

Pengangkatan Young juga mengisyaratkan bahwa Musk akan tetap aktif secara politik di luar hari pemilihan pada tanggal 5 November. Biasanya, individu dengan kekayaan besar seperti Musk akan mempekerjakan penasihat donor untuk membimbing pengeluaran politik jangka panjang mereka.

Hal ini menunjukkan komitmen jangka panjang Musk terhadap politik Partai Republik dan kemungkinan keterlibatannya dalam berbagai inisiatif politik yang signifikan.

Perubahan Pandangan Musk terhadap Trump

Meskipun saat ini Musk dikenal sebagai salah satu pendukung paling vokal dan terkaya Trump di kalangan komunitas teknologi, pandangannya tidak selalu seperti itu. Pada tahun 2016, Musk pernah menyatakan bahwa Trump bukanlah orang yang tepat untuk memimpin negara. Namun, banyak hal telah berubah dalam delapan tahun terakhir.

Musk secara terbuka memberikan dukungannya kepada Trump setelah upaya pembunuhan yang terjadi pada bulan Juli. Bahkan, dia sempat mewawancarai mantan Presiden tersebut di X bulan lalu.

Baca Juga: Warren Buffett Menyesal Tak Berinvestasi di Amazon Sejak Awal, Ini Alasannya

Perubahan sikap Musk terhadap Trump mungkin mencerminkan pragmatisme bisnisnya atau keyakinan bahwa kebijakan Trump lebih selaras dengan visi masa depan yang ingin dicapai oleh Musk.

Potensi Dampak Pengangkatan Musk dalam Kabinet Trump

Jika Trump benar-benar kembali ke Gedung Putih dan memutuskan untuk mengangkat Musk ke kabinetnya, hal ini bisa membawa perubahan besar dalam pemerintahan. Dengan latar belakangnya sebagai inovator dan pemimpin bisnis, Musk mungkin akan membawa perspektif baru dalam hal efisiensi pemerintahan dan pengurangan regulasi.

Namun, ada juga potensi masalah besar yang mungkin timbul. Konflik kepentingan antara peran Musk sebagai pejabat pemerintah dan kepentingan bisnisnya bisa menjadi sorotan utama. Pengawasan publik dan transparansi akan menjadi hal yang sangat penting jika Musk benar-benar mengambil peran ini.

Di sisi lain, keterlibatan Musk bisa mempercepat inovasi dalam sektor-sektor tertentu, seperti energi bersih dan eksplorasi luar angkasa, yang merupakan bidang utama dari bisnisnya. Hal ini bisa membawa dampak positif jangka panjang, baik untuk Amerika Serikat maupun dunia.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×