kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.440.000   -4.000   -0,28%
  • USD/IDR 15.339   1,00   0,01%
  • IDX 7.829   -2,64   -0,03%
  • KOMPAS100 1.196   2,88   0,24%
  • LQ45 970   3,33   0,34%
  • ISSI 228   0,02   0,01%
  • IDX30 495   1,66   0,34%
  • IDXHIDIV20 597   3,35   0,56%
  • IDX80 136   0,44   0,33%
  • IDXV30 140   0,56   0,40%
  • IDXQ30 166   1,10   0,67%

Warren Buffett Miliki Tumpukan Uang Tunai US$277 Miliar, Waktunya Berhenti Investasi?


Rabu, 04 September 2024 / 11:58 WIB
Warren Buffett Miliki Tumpukan Uang Tunai US$277 Miliar, Waktunya Berhenti Investasi?
ILUSTRASI. Warren Buffett, melalui Berkshire Hathaway, telah mengumpulkan uang tunai yang sangat besar, mencapai US$277 miliar.. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, melalui Berkshire Hathaway, telah mengumpulkan uang tunai yang sangat besar, mencapai US$277 miliar.

Ini dapat mengindikasikan bahwa Buffett melihat valuasi banyak perusahaan terkemuka di Amerika saat ini sebagai tidak berkelanjutan, dan mungkin bersiap untuk koreksi atau penurunan pasar.

Selain itu, dengan adanya perubahan kepemimpinan di Berkshire Hathaway, Buffett mungkin sedang mempersiapkan fleksibilitas keuangan untuk mendukung masa depan perusahaan di bawah CEO baru yang akan datang, Greg Abel.

Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia, Kekayaannya Bahkan Melampaui PDB Banyak Negara

Apakah Saya Harus Berhenti Berinvestasi?

Jawabannya tidak. Meskipun ada kekhawatiran mengenai tingginya valuasi indeks S&P 500 dan potensi koreksi pasar, berhenti berinvestasi bukanlah pilihan yang bijak. Pasar selalu menawarkan peluang, bahkan di masa-masa sulit. Selalu ada perusahaan yang dipandang undervalued dan layak untuk diinvestasikan.

Namun, dengan melihat valuasi S&P 500 yang mungkin terlalu tinggi, terutama karena banyaknya pertumbuhan yang terkonsentrasi di perusahaan teknologi besar seperti Nvidia, Alphabet, dan Amazon, kita harus lebih selektif dalam memilih saham.

Diversifikasi Internasional

Mengutip fool.co.uk, dengan mempertimbangkan risiko yang ada di pasar Barat, terutama di tengah inflasi tinggi dan potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi, kita dapat melihat peluang di pasar internasional, seperti India, yang saat ini merupakan negara dengan pertumbuhan tertinggi di dunia.

Baca Juga: Elon Musk Berharap Warren Buffett Membeli Saham Tesla, Mungkinkah Terjadi?

Contoh perusahaan yang layak dipertimbangkan adalah Dr Reddy’s Laboratories (NYSE). Perusahaan ini memiliki diversifikasi pendapatan yang baik, dengan 17,5% berasal dari India, 8% dari Rusia, dan 26% dari negara-negara lain.

Meskipun 48,5% pendapatannya masih berasal dari AS, diversifikasi geografis ini memberikan perlindungan terhadap risiko ekonomi di pasar Barat.

Namun, diversifikasi ini juga datang dengan risiko. Ketergantungan Dr Reddy’s pada pasar seperti India dan Rusia berarti bahwa perubahan kebijakan dan regulasi di negara-negara ini dapat memengaruhi kinerja perusahaan. Sebagai contoh, perubahan dalam regulasi farmasi di India atau sanksi baru terhadap Rusia dapat mempengaruhi pendapatan perusahaan.

Baca Juga: Warren Buffett Menyesal Tak Berinvestasi di Amazon Sejak Awal, Ini Alasannya

Tetap Berinvestasi dengan Cermat

Meskipun Buffett mengumpulkan uang tunai, ini bukan berarti kita harus berhenti berinvestasi. Sebaliknya, ini adalah waktu untuk menilai risiko yang ada di pasar AS dan mencari peluang di pasar yang kurang terekspos, seperti pasar farmasi yang terdiversifikasi secara internasional.

Menambah perusahaan seperti Dr Reddy’s ke dalam watchlist bisa menjadi langkah bijak untuk mengurangi risiko terkait valuasi tinggi di pasar AS saat ini.

Dengan demikian, tetap penting untuk melakukan diversifikasi, menjaga portofolio yang seimbang, dan selalu waspada terhadap perubahan kondisi pasar.




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×