kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Satu lagi, pasien pneumonia akibat coronavirus meninggal dunia di China


Jumat, 17 Januari 2020 / 09:44 WIB
Satu lagi, pasien pneumonia akibat coronavirus meninggal dunia di China
ILUSTRASI. Seorang perawat bedah terlihat di samping monitor detak jantung di ruang operasi rumah sakit Unfallkrankenhaus Berlin (UKB) di Berlin, Jerman 29 Februari 2008.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WUHAN. Pneumonia kembali meminta korban. Pria 69 tahun meninggal akibat radang paru-paru di Kota Wuhan, China Tengah, setelah wabah virus yang sebelumnya tidak diketahui merebak. Ini korban meninggal kedua.

Melansir Reuters, Dinas Kesehatan Kota Wuhan, Kamis (16/1), mengatakan, lelaki itu menjalani perawatan di rawat di rumahsakit dengan fungsi ginjal abnormal dan kerusakan parah pada banyak organ. Dia meninggal dunia pada Rabu (15/1) lalu.

Secara keseluruhan, 41 kasus pneumonia telah dilaporkan di Wuhan. Hasil tes awal laboratorium, mengutip media Pemerintah China, menunjukkan pneumonia berasal dari jenis baru dari coronavirus.

Baca Juga: Gawat, virus corona sudah menyebar, setelah Thailand kini Jepang

Coronavirus masuk keluarga besar virus yang bisa menyebabkan infeksi, mulai flu biasa hingga sindrom pernafasan akut parah (SARS) yang mematikan.

Jepang, Kamis (16/1), mengkonfirmasi seorang pria berusia 30-an telah terinfeksi virus tersebut. Dan, seorang wanita China juga telah dikarantina di Thailand dengan jenis virus coronavirus yang misterius. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan wabah yang lebih luas mungkin terjadi. Sedang Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan pembaruan peringatan kesehatan tentang perjalanan ke wilayah Wuhan.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru Imlek, Asia waspadai virus mematikan dari China

Menurut Dinas Kesehatan Kota Wuhan, sebanyak 763 orang telah diobservasi di Wuhan, setelah sebelumnya melakukan kontak dekat dengan pasien pneumonia. Dari jumlah itu, 644 orang sudah dipulangkan dan 119 lainnya masih dipantau.

Sebelumnya, seorang pria berusia 61 tahun meninggal di Wuhan karena pneumonia, yang merupakan korban meninggal pertama, setelah dinyatakan positif terkena virus.

Wabah itu terjadi menjelang liburan Tahun Baru Cina di akhir Januari nanti, ketika banyak dari 1,4 miliar penduduk China akan melakukan perjalanan ke kota asal mereka atau luar negeri.

Kenangan tetap segar di Asia saat wabah SARS pada 2002-2003 muncul di China lalu menyebar dan menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia.

Baca Juga: Pakai pelindung diri untuk mencegah virus Pneumonia asal China

Kementerian Kesehatan Singapura, Kamis (16/1), melaporkan seorang pria Singapura berusia 69 tahun dengan pneumonia telah diisolasi, setelah melakukan perjalanan ke Wuhan.

"Dia telah menjalani observasi dan perawatan, dan diisolasi sebagai tindakan pencegahan," kata Kementerian Kesehatan Singapura seperti dikutip Channelnewsasia.com yang menambahkan, lelaki itu dalam kondisi stabil.

Pria itu belum mengunjungi pasar grosir makanan laut Huanan di Wuhan, tempat banyak orang yang bekerja terinfeksi. Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan, apakah kasus ini terkait dengan wabah Wuhan.

Baca Juga: Viral wabah pneumonia misterius yang menjangkiti China, begini ceritanya

Alat pengukur suhu tubuh sudah dipasang di Bandara Changi, Singapura, untuk semua wisatawan yang datang dari Wuhan. Departemen Kesehatan telah menyarankan mereka yang bepergian ke Wuhan untuk memantau kesehatan dengan cermat dan pergi segera ke fasilitas kesehatan terdekat jika mereka merasa tidak sehat.




TERBARU

[X]
×