kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pengusaha Rusia Janjikan Hadiah Rp 1 Miliar untuk kepala Putin, Hidup atau Mati


Jumat, 04 Maret 2022 / 08:46 WIB
Pengusaha Rusia Janjikan Hadiah Rp 1 Miliar untuk kepala Putin, Hidup atau Mati
ILUSTRASI. Seorang pengusaha Rusia telah menawarkan hadiah senilai US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14 miliar untuk penangkapan Vladimir Putin. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Sumber: Marca,Marca,Daily Mail | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Seorang pengusaha Rusia telah menawarkan hadiah senilai US$ 1 juta atau setara dengan Rp 14 miliar untuk penangkapan Vladimir Putin. Dia bahkan memposting poster 'Dicari: Mati atau Hidup' secara online.

Melansir Dailymail.co.uk, Alex Konanykhin mengatakan dalam postingannya di Facebook dan LinkedIn bahwa dia akan membayarkan sejumlah uang untuk penangkapan Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum internasional.

Konanykhin mengklaim bahwa Putin bukan Presiden Rusia karena dia telah membunuh lawannya.

Postingan itu termasuk poster tiruan yang berbunyi: 'Dicari: Mati atau Hidup. Vladimir Putin. Untuk Pembunuhan Massal'.

Setelah Facebook melarang postingan tersebut, Konanykhin bersikeras bahwa dia tidak meminta orang untuk membunuh Putin dan ingin dia 'diadili'.

Baca Juga: Agresi Militer Rusia ke Ukraina Hancurkan Proyek Sabuk dan Jalan China

Tawaran Konanykhin datang seminggu setelah Putin menyetujui invasi Rusia ke Ukraina, yang telah menyebabkan kematian lebih dari 2.000 warga sipil Ukraina.

Dalam postingannya di LinkedIn, Konanykhin menulis: "Saya berjanji untuk membayar US$ 1.000.000 kepada petugas yang, sesuai dengan tugas konstitusional mereka, menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional.

"Putin bukan presiden Rusia karena ia berkuasa sebagai hasil dari operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar Konstitusi dengan menghilangkan pemilihan umum yang bebas dan membunuh lawan-lawannya. Sebagai seorang etnis Rusia dan warga negara Rusia, saya melihatnya sebagai kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia. Saya akan melanjutkan bantuan saya ke Ukraina dalam upaya heroiknya untuk menahan serangan gencar Orda Putin,” paparnya.

Baca Juga: Telepon Putin yang Menakutkan, Yang Terburuk Bakal Segera Datang



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×