kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sebut Kecelakaan Mengerikan, Joe Biden Janji Pusat Bangun Lagi Jembatan Baltimore


Rabu, 27 Maret 2024 / 01:49 WIB
Sebut Kecelakaan Mengerikan, Joe Biden Janji Pusat Bangun Lagi Jembatan Baltimore
ILUSTRASI. U.S. President Joe Biden speaks about on the ongoing response to the Key Bridge collapse in Baltimore, Maryland, during brief remarks in the Roosevelt Room before departing the White House in Washington, U.S., March 26, 2024. Photo: Whitehouse/x/@Potus


Sumber: The New York Times,Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji bahwa pemerintah federal atau pemerintah pusat Amerika Serikat akan membiayai penuh anggaran untuk membangun kembali Jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Maryland Amerika Serikat.

Perkiraan biaya pembangunan jembatan sepanjang kurang lebih 2,57 kilometer ini bisa mencapai Rp 11 triliun lebih.

Jembatan tersebut salah satu arteri tersibuk di negara bagian itu yang runtuh beberapa jam sebelumnya pada Selasa (26/3) dini hari, setelah dilanda bencana besar kecelakaan akibat ditabrak kapal barang.

“Saya bermaksud agar pemerintah federal membayar seluruh biaya pembangunan kembali jembatan itu. Dan saya berharap Kongres mendukung upaya saya,” kata Biden, berbicara dari Gedung Putih menjelang perjalanan ke North Carolina, Selasa (27/3) sore.

Sebagai gambaran, Konstruksi Jembatan Francis Scott Key sepanjang 1,6 mil dimulai pada tahun 1972. Jembatan ini dibuka untuk lalu lintas umum pada tanggal 23 Maret 1977 artinya sudah berumur 47 tahun. 

The New York Times melaporkan bahwa pembangunan jembatan tersebut pada waktu itu menghabiskan biaya sekitar US$ 141 juta, yaitu sekitar US$ 743 juta jika dikonversi dengan nilai dolar saat ini, Jika dirupiahkan dana ini setara dengan Rp 11,75 triliun dengan kurs Rp 15.819/US$.

Seperti kita tahu, sebuah kapal barang besar yang penuh dengan kontainer menabrak jembatan saat berlayar keluar dari Baltimore, Maryland, Selasa pagi, menyebabkan mobil dan orang tercebur ke sungai di bawahnya dan menutup salah satu pelabuhan tersibuk di Pesisir Timur AS.

Baca Juga: Ini Fakta Seputar Ambruknya Jembatan Baltimore Setelah Ditabrak Kapal Kontainer

Kapal kargo berbendera Singapura, Dali, yang dimiliki oleh Grace Ocean Pte Ltd dan dikelola oleh Synergy Marine Group.

Tim penyelamat mengeluarkan dua orang yang selamat, salah satunya dirawat di rumah sakit, dan sedang mencari lebih banyak lagi di Sungai Patapsco. 

Korban merupakan kendaraan yang melintas saat jembatan logam besar Francis Scott Key Bridge sepanjang 1,6 mil sekitar 2,57 km, runtuh ke dalam air sedingin es sekitar pukul 1:30 pagi waktu setempat atau 05.30 GMT.

Jembatan Francis Scott Key di Baltimore Maryland Amerika Serikat (AS)

“Saya tahu setiap menit dalam situasi ini terasa seperti seumur hidup,” kata Biden kepada orang-orang yang masih menunggu kabar mengenai mereka yang hilang setelah runtuhnya gedung tersebut. Presiden mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan “adalah prioritas utama kami.”

Baca Juga: Jembatan Baltimore di Maryland AS Ambruk, Ditabrak Kapal Berbendera Singapura

Jembatan Francis Scott Key adalah jalan raya utama bagi pengemudi antara New York dan Washington yang ingin menghindari kemacetan di pusat kota Baltimore. 

Jembatan ini adalah salah satu dari tiga cara untuk menyeberangi Pelabuhan Baltimore. Adapun volume lalu lintas 31.000 mobil per hari atau 11,3 juta kendaraan per tahun.

Presiden Biden, yang menyebut tabrakan itu sebagai "kecelakaan yang mengerikan", ditanya mengapa pemerintah federal harus menanggung tanggung jawab jika kapal dan operatornya berpotensi menjadi pihak yang disalahkan.

“Bisa jadi, tapi kami tidak akan menunggu hal itu terjadi. Kami akan membiayai pembangunan kembali dan pembukaan jembatan tersebut,” kata Biden.

Proyek infrastruktur skala besar biasanya dibiayai oleh kombinasi pemerintah negara bagian dan federal.

Presiden Biden juga mengatakan dia akan pergi ke Baltimore “secepat mungkin,” tetapi tidak memberikan waktu pastinya.




TERBARU

[X]
×