Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
NEW YORK. Ada gula, ada semut. Di mana ada hajatan bernilai jumbo, banyak pula pihak yang ingin ikut kecipratan untung.
Transaksi merger dan akuisisi raksasa juga kerap digunakan pelaku pasar yang ingin menikmati keuntungan saham. Maklum, setelah pengumuman, nilai perusahaan yang bersangkutan biasanya melejit dan menguntungkan para pemegang sahamnya.
Masalahnya, ada pihak yang ingin menikmati untung itu secara ilegal. Misalnya, membeli saham atau efek turunannya dalam jumlah besar berdasarkan informasi orang dalam sebelum transaksi itu diumumkan (insider trading).
Kali ini, regulator pasar modal Amerika Serikat, Securities and Exchange Commission (SEC) menggelar investigasi atas dugaan insider trading seputar rencana Berkshire Hathaway Inc dan 3G Capital membeli raksasa makanan HJ Heinz senilai US$ 23 miliar.
Pada Jumat lalu (15/2), SEC mengajukan gugatan terhadap beberapa pelaku perdagangan yang diduga kuat meningkatkan hak beli derivatif saham (call option) terkait rencana transaksi itu. "Ada perdagangan yang sangat mencurigakan di call option Heinz sesaat sebelum pengumuman transaksi tanggal 14 Februari 2013," tulis SEC pada Pengadilan Federal Manhattan.
Regulator curiga karena para pelaku yang melakukan pembelian lewat rekening di Zurich, Swiss, sebelumnya tidak memiliki sejarah jual-beli saham Heinz, setidaknya dalam enam bulan terakhir. Alhasil, regulator membekukan akun di Goldman Sachs yang berasal dari Swiss terkait kasus ini.
Keuntungan sehari
SEC belum mengungkap nama trader tersebut. Yang jelas, para pembeli ini menikmati kenaikan harga call option 1.700% dan keuntungan US$ 1,7 juta, dalam sehari. Harga saham Heinz di bursa AS naik 19% pada Kamis lalu (14/2) menjadi US$ 72,5 per saham.
"Perdagangan option yang tak biasa dan mencurigakan sebelum pengumuman aksi merger dan akuisisi merupakan bendera merah, karena trader melakukan aksi tidak pantas atas informasi nonpublik," kata Daniel Hawke, Kepala Divisi Penegakkan Hukum atas Pelanggaran Pasar, SEC.
Perwakilan dari Berkshire maupun Heinz belum berkomentar. Begitu pula dengan manajemen 3G. Sekadar informasi, pemilik 3G, Jorge Paulo Lemann, adalah pengusaha Brasil yang berdomisili di Swiss sejak tahun 1990-an.
Padahal, 3G belum lama berurusan kasus serupa. Pada September tahun lalu, SEC membekukan akun broker saham di Wells Fargo karena diduga melakukan insider trading terkait aksi 3G membeli Burger Kings tahun 2010.