Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Serangan bom Amerika Serikat (AS) ke fasilitas nuklir Iran mengundang kecaman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut serangan AS terhadap Iran sebagai eskalasi yang berbahaya di kawasan yang sudah berada di ambang bahaya dan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
"Ada risiko yang semakin meningkat bahwa konflik ini dapat dengan cepat lepas kendali dengan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia," kata Guterres dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Program Nuklir Iran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?
Menurut Guterres, pada saat yang berbahaya ini, sangat penting untuk menghindari kekacauan yang terus berlanjut. Tidak ada solusi militer.
"Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi. Satu-satunya harapan adalah perdamaian," katanya.
Seperti diketahui, pada Sabtu waktu AS (21/6), pasukan AS menyerang tiga situs nuklir Iran. Presiden AS Donald Trump menyebut, serangan tersebut sangat berhasil.
Trump menambahkan bahwa permata mahkota program nuklir Teheran, Fordow, telah pergi.
Baca Juga: Donald Trump: Bom Berhasil Dijatuhkan di Lokasi Utama Nuklir Iran, Fordow
Setelah berhari-hari berunding, keputusan Trump untuk bergabung dengan kampanye militer Israel melawan saingan utamanya, Iran, merupakan eskalasi besar dalam konflik tersebut.
"Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social, Sabtu waktu AS (21/6). Ia mengucapkan selamat kepada "Prajurit Amerika kita yang hebat."
"Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow," katanya. "Fordow sudah hilang."
"IRAN SEKARANG HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI," tulis Trump.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Donald Trump Umumkan AS Mengebom 3 Situs Nuklir Iran