kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sekjen PBB Meminta Penyelidikan atas Pembantaian di Gaza Dilakukan Secara Independen


Jumat, 01 Maret 2024 / 14:34 WIB
Sekjen PBB Meminta Penyelidikan atas Pembantaian di Gaza Dilakukan Secara Independen
ILUSTRASI. Warga Palestina mengangkut korban tembakan Israel terhadap orang-orang yang menunggu bantuan, di Kota Gaza pada 29 Februari 2024. REUTERS TV via REUTERS


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak agar penyerangan brutal terhadap warga Gaza saat berebut bantuan diselidiki secara independen.

"Saya sangat yakin bahwa kita memerlukan gencatan senjata kemanusiaan dan kita memerlukan pembebasan sandera tanpa syarat dan segera serta kita harus memiliki Dewan Keamanan yang mampu mencapai tujuan-tujuan ini," kata Guterres, dikutip Reuters.

Berbicara di St. Vincent dan Grenadines menjelang pertemuan puncak regional hari Kamis (29/2), Guterres mengaku terkejut dengan insiden yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil tersebut.

Baca Juga: PBB: Serangan Israel ke Rafah Bisa Memicu Pembantaian

Guterres mengatakan, memburuknya perpecahan geopolitik telah mengubah hak veto menjadi instrumen efektif yang melumpuhkan tindakan Dewan Keamanan.

Atas dasar itu, dirinya berharap agar insiden mematikan terbaru ini diselidiki secara independen.

Otoritas kesehatan Gaza pada hari Kamis mengatakan, tentara Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan.

Setidaknya 112 orang tewas dan lebih dari 280 luka-luka dalam insiden di dekat Kota Gaza tersebut.

Baca Juga: Sulitnya PBB Temukan Pengganti Peran UNRWA di Palestina

Israel menyalahkan kematian tersebut karena kerumunan orang yang mengepung truk bantuan, dan mengatakan bahwa para korban terinjak atau tertabrak.

Militer Israel mengatakan bahwa truk-truk tersebut dioperasikan oleh kontraktor swasta sebagai bagian dari operasi bantuan yang telah mereka awasi selama empat malam terakhir.

Petugas medis di Gaza mengatakan, mereka tidak mampu mengatasi banyaknya korban luka serius. Hingga saat ini jumlah korban tewas dalam perang di Gaza telah melampaui angka 30.000.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×