kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.776   32,73   0,42%
  • KOMPAS100 1.211   18,46   1,55%
  • LQ45 985   12,06   1,24%
  • ISSI 229   2,52   1,11%
  • IDX30 504   7,40   1,49%
  • IDXHIDIV20 609   9,30   1,55%
  • IDX80 138   1,54   1,13%
  • IDXV30 142   0,84   0,59%
  • IDXQ30 169   2,23   1,34%

Sektor Teknologi Israel Hadapi Ketidakpastian Pendanaan di Tengah Perang dengan Hamas


Senin, 23 September 2024 / 19:15 WIB
Sektor Teknologi Israel Hadapi Ketidakpastian Pendanaan di Tengah Perang dengan Hamas
ILUSTRASI. Bendera Israel. Pictures taken April 23, 2020 REUTERS/Amir Cohen TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Sektor teknologi Israel menunjukkan ketahanan selama perang yang berlangsung lebih dari setahun dengan kelompok Islamis Palestina, Hamas.

Meskipun demikian, ketergantungan sektor ini pada perusahaan besar dan investasi asing menghadirkan ketidakpastian pendanaan yang dapat berdampak buruk pada perekonomian yang lebih luas, menurut laporan pemerintah yang dirilis pada hari Senin (23/9).

Baca Juga: Iran Luncurkan Rudal Balistik dan Drone Terbaru, Ini Kehebatannya

Sejak perang dimulai pada 7 Oktober, perusahaan-perusahaan teknologi Israel telah mengumpulkan sekitar US$9 miliar, menempatkannya di peringkat ketiga setelah Silicon Valley dan New York, berdasarkan laporan dari Israel Innovation Authority (IIA) yang didanai negara.

"Jumlah investasi tetap hampir sama seperti sebelum perang," kata Dror Bin, CEO IIA, kepada Reuters.

"Meskipun risiko investasi di Israel meningkat, para investor masih melihat potensi di startup-startup tersebut dan terus berinvestasi."

Teknologi tinggi merupakan pendorong utama perekonomian Israel, berkontribusi pada 16% lapangan kerja, lebih dari setengah ekspor Israel, sepertiga pajak penghasilan, dan 20% dari output ekonomi secara keseluruhan.

Baca Juga: AS Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Pasca Ledakan Pager, Bagaimana Indonesia?

Namun, Bin menyatakan kekhawatiran atas stagnannya lapangan kerja di sektor ini, yang dapat mengurangi pendapatan pajak di saat negara membutuhkan dana untuk membiayai perang.

Sebagian besar investasi diarahkan pada startup yang sudah mapan dan perusahaan keamanan siber, sementara sektor lain mulai terdampak.

"Kami melihat sesuatu yang mungkin berkembang menjadi masalah," tambah Bin, mengindikasikan bahwa banyak perusahaan potensial kesulitan mendapatkan pendanaan.

IIA kini menjalankan beberapa program untuk membantu startup kecil bertahan.

Bin juga menyebutkan bahwa perang ini berpotensi memicu "ledakan startup teknologi pertahanan" setelah berakhir.

"Fundamental sektor teknologi tetap sama seperti sebelum perang," katanya.

Baca Juga: Tentara Israel Serang Kantor Al Jazeera di Tepi Barat

"Setelah perang ini berakhir, kami akan melihat sektor ini bangkit kembali."

Laporan IIA ini muncul setelah laporan dari Startup Nation Central (SNC) awal September, yang menyebut bahwa meskipun perusahaan teknologi besar terus berkembang, ada kekhawatiran tentang keberlanjutan sektor ini karena konflik berkepanjangan dan kebijakan ekonomi pemerintah Israel saat ini, yang "dianggap merusak."

Media Israel melaporkan bahwa anggaran 2025 kemungkinan akan mengurangi insentif pajak bagi investor asing di sektor teknologi.

Selanjutnya: Kampanye Tetap Anti Judi Online, Kemenkominfo Tegaskan Judol adalah Permainan Diatur

Menarik Dibaca: Peringatan Dini Cuaca Besok (24/9) Hujan Deras, Jawa Timur Waspada Bencana




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×