Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Perdana Menteri Selandia Baru Menteri Jacinda Ardern mengumumkan tidak ada lagi kasus baru infeksi virus corona di negaranya. Negara ini pum akan mencabut hampir semua pembatasan yang diterapkan selama wabah corona melanda Selandia Baru.
Sekolah dan tempat kerja akan dapat dibuka di bawah aturan "tingkat 1" yang baru, tanpa batasan pada pertemuan atau perjalanan domestik.
Namun, jarak sosial masih terus diterapkan. Ardern juga mengatakan Selandia Baru masih akan tetap tertutup bagi warga asing untuk mencegah wabah baru corona.
Baca Juga: Ini daftar 12 negara yang konfirmasi nol kasus Covid-19
Warga yang tiba di Selandia Baru masih harus dikarantina selama dua minggu.
Selandia Baru saat ini tidak memiliki kasus virus corona aktif, dan tidak ada kasus positif yang dilaporkan dalam 17 hari terakhir.
Tidak ada seorang pun yang menerima perawatan di rumah sakit karena terinfeksi corona (Covid-19) selama 12 hari terakhir.
"Kebebasan dari pembatasan ini sangat bergantung pada peran berkelanjutan yang akan dimainkan oleh kontrol perbatasan kami dalam mencegah virus keluar. Virus itu akan ada di dunia kita untuk beberapa waktu mendatang," kata Ardern pada konferensi pers Senin (8/6) yang dikutip CNN.
Pengumuman Selandia Baru itu datang ketika kasus infeksi virus corona secara global melampaui 7 juta pada Senin, menurut penghitungan Universitas Johns Hopkins.
Sementara lebih dari 402.000 orang tewas akibat virus corona.
Selandia Baru sendiri mencatat 1.504 kasus infeksi coronna dan 22 diantaranya meninggal dunia.
Pada 14 Maret 2020, ketika negara itu memiliki enam kasus positif corona, Ardern mengumumkan bahwa siapa pun yang memasuki negara itu perlu mengisolasi diri selama dua minggu, yang pada saat itu merupakan salah satu perbatasan terberat di dunia. Warga negara asing dilarang memasuki negara itu pada 20 Maret.
Baca Juga: Jokowi naikkan target pemeriksaan spesimen Covid-19 jadi 20.000 per hari
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 23 Maret - tanpa kematian dan ketika ada 102 kasus yang dikonfirmasi - Ardern mengumumkan negara itu memasuki kuncian atau lockdown "tingkat tiga".
Bisnis yang tidak penting ditutup, acara dan pertemuan dibatalkan dan sekolah ditutup untuk semua anak.
Pengusaha diminta untuk mengizinkan pekerja bekerja dari rumah jika memungkinkan, angkutan umum disediakan untuk pekerja penting, dan perjalanan udara domestik antar daerah dilarang.
Pada 25 Maret 2020, Selandia Baru pindah ke penguncian tingkat 4 yang paling ketat. Warga tidak boleh meninggalkan rumah kecuali untuk keperluan penting di dekat rumah, sambil menjaga jarak sosial.
Pada 9 April, meskipun ada penurunan kasus, Ardern memperketat pembatasan perbatasan sehingga semua warga dan penduduk yang tiba di Selandia Baru diharuskan menghabiskan dua minggu dikarantina di fasilitas yang disetujui daripada karantina di rumah.
Selandia Baru merupakan negara dengan kapasitas pengujian tes corona tertinggi di dunia.
Baca Juga: Berhasil atasi virus corona, wisatawan dari empat negara ini bisa ke Jepang