kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sembilan Negara Menandatangani Pernyataan Bersama Dukung Ukraina Gabung NATO


Senin, 03 Oktober 2022 / 11:40 WIB
Sembilan Negara Menandatangani Pernyataan Bersama Dukung Ukraina Gabung NATO
ILUSTRASI. Bendera nasional anggota NATO terlihat pada hari pertemuan para menteri luar negeri di markas besar Aliansi di Brussels, Belgia, Jumat (4/3/2022).


Sumber: New York Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Sembilan pemimpin negara anggota NATO pada hari Minggu (2/10) menandatangani pernyataan bersama yang berisi dukungan terhadap lamaran Ukraina untuk bergabung ke blok tersebut. 

Kesembilan negara adalah Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Makedonia Utara, Montenegro, Polandia, Rumania dan Slovakia.

Dukungan penuh sembilan negara ini didasarkan pada janji NATO terhadap Ukraina dan Georgia pada KTT NATO di Bucharest tahun 2008. Saat itu NATO berjanji bahwa suatu hari mereka dapat menjadi anggota tanpa merinci batas waktu.

Baca Juga: Diplomat Rusia Menduga Latihan Militer NATO Jadi Penyebab Kerusakan Pipa Nord Stream

"Kami dengan tegas berdiri di belakang keputusan KTT NATO Bucharest 2008 mengenai keanggotaan masa depan Ukraina," kata para pemimpin dalam pernyataan bersamanya, seperti dikutip New York Times.

Tidak hanya itu, dalam pernyataan bersamanya mereka juga menyatakan tidak akan pernah mengakui upaya Rusia untuk mencaplok wilayah Ukraina mana pun dan mendesak anggota NATO lainnya untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina.

Presiden Ukraina Vlodomyr Zelensky pada hari Sabtu (1/10), mengumumkan telah mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan NATO. 

Baca Juga: Ukraina Sukses Rebut Kembali Kota Lyman, Pusat Logistik Vital Rusia

Sebelumnya, para para ahli telah memperingatkan bahwa proses tidak akan semudah itu. Untuk mengakui anggota baru, NATO memerlukan persetujuan bulat dari semua anggota yang berjumlah 30 negara.

NATO juga tidak mungkin menerima sebuah negara yang sedang terlibat dalam perang karena menganut prinsip pertahanan timbal balik. Apalagi mengingat niat Ukraina bergabung dengan NATO adalah salah satu sumber konflik dengan Rusia.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga masih berhati-hati dalam memberikan keterangan terkait lamaran Ukraina. Dalam wawancaranya dnegan NBC hari Minggu (2/10), Stoltenberg menegaskan bahwa butuh suara bulat dari 30 anggota untuk membuat keputusan tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×