kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sembilan sinyal resesi Amerika ini kembali menyala merah


Selasa, 03 September 2019 / 07:41 WIB
Sembilan sinyal resesi Amerika ini kembali menyala merah
ILUSTRASI. Bendera Amerika Serikat


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

4. Kontraksi manufaktur

Berdasarkan data CNBC, pertumbuhan manufaktur AS melambat ke level terendah dalam 10 tahun terakhir pada Agustus. Indeks manufaktur AS (Purchasing Manager's Index) berada di level 49,9 pada Agustus atau turun dari level 50,4 pada Juli. 

Menurut IHS Markit, angka ini berada di level netral 50 untuk kali pertama sejak September 2009. Level di bawah 50 menunjukkan sinyal resesi. 

Pada Juli, anggota the Federal Reserve mengekspresikan kecemasannya mengenai sektor-sektor yang melemah seperti sektor manufaktur. Dalam hasil notulensi rapat the Fed bulan Juli, mereka bilang, perang dagang AS-China dan kecemasan mengenai pertumbuhan ekonomi, terus menggerus tingkat kepercayaan bisnis dan menghambat rencana modal kerja perusahaan. 

5. The Cass Shipment Index

Outlook perekonomian dari sisi Pengangkutan (Freight) terlihat muram. 

The Cass Shipments Index mengalami penurunan 5,9% pada Juli, melanjutkan penurunan 5,3% pada Juli dan penurunan 6% pada Mei.

"Kami mengulang pesan kami dalam dua bulan terakhir: indeks pengiriman barang telah mengalami perubahan dari 'peringatan akan potensi perlambatan' menjadi 'sinyal kontraksi ekonomi'. Meskipun sinyal untuk PDB kuartal dua 2019 positif, tapi angnya tidak sepositif yang diharapkan. Kami melihat adanya kenaikan risiko bahwa PDB AS akan negatif pada akhir tahun," demikian hasil notulensi The Fed. 

Baca Juga: AS terapkan tarif baru, China gugat ke WTO

6. Tembaga

Tembaga diketahui merupakan salah satu barometer kesehatan ekonomi karena kegunaannya dalam pembangunan rumah dan konstruksi komersial.

Dalam setengah tahun terakhir, harga komoditas ini sudah anjlok lebih dari 13%. 

7. Emas

Harga emas sudah melejit lebih dari 20% sejak Mei saat hubungan dagang AS dan China semakin memanas. Sama dengan obligasi pemerintah, emas dikenal sebagai safe haven saat kondisi market penuh dengan ketidakpastian. 

Baca Juga: Pengamat: Tak ada yang bisa jauh-jauh, China adalah pasar dunia

8. Global economic policy uncertainty index

Indeks Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi, merupakan indeks yang dirancang untuk mengukur kekhawatiran terkait kebijakan di seluruh dunia. Pada Juni, indeks ini mencapai level tertinggi sepanjang masa di level 342.

Indeks EPU melacak artikel surat kabar yang menggunakan kata kunci yang terkait dengan ketidakpastian ekonomi dan politik. Selain itu, indeks ini juga mengukur jumlah undang-undang perpajakan yang akan habis masa berlakunya dan spektrum ketidaksepakatan di antara para ekonom. Semakin banyak perbedaan pendapat, semakin tinggi indeks akan bergerak.

Indeks ini sempat mereda pada Juli ke level 280 di tengah harapan kesepakatan perdagangan antara AS dan China akan terselesaikan.

9. Pengeluaran bisnis

Pada kuartal kedua, investasi domestik swasta bruto turun 5,5%. Menurut laporan PDB Departemen Perdagangan, ini merupakan yang terburuk sejak kuartal keempat 2015.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×