Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Meski sempat mengalami kenaikan harga saham pada Jumat (5/2) lalu, GameStop Corp (GME), telah melewati minggu terburuk dalam pencatatan bursa dan kehilangan kekayaan yang signifikan mencapai US$ 18 miliar dari valuasi saham peritel video gim.
Harga saham perusahaan turun 80% dalam kurun waktu lima hari terakhir, menurut artikel yang dimuat Bloomberg, Senin (8/2). Kondisi itu menjadikan kinerja saham terburuk selama masa pencatatan perusahaan, dengan harga saham kini berpaut pada level US$ 63,77 per saham di bursa New York.
Kenaikan 19% pada hari Jumat lalu, setelah Robinhood Markets menghapus batas pembelian saham GameStop juga masih mencatatkan nasib harga saham perusahaan yang anjlok, setelah sempat menyentuh level tertingginya sebesar US$ 483. Kala itu pengguna situs web dan hiburan Reddit sempat berbondong-bondong memborong saham GameStop.
Baca Juga: Rusia: Dengan 60% populasi Bumi kebal corona, Agustus nanti kehidupan normal lagi
Valuasi pasar GameStop juga merosot menjadi US$ 4,4 miliar, jauh dari nilai US$ 33,7 miliar yang dicapai pada 28 Januari 2020 lalu. GameStop juga sempat menjadi perusahaan terbesar dalam Indeks Russel 200.
Beberapa perusahaan lain seperti AMC Holdings Inc, yang juga telah menghapus batasan pada perdagangan saham ikut turun ke pada perdagangan Jumat dan menutup pekan terburuk selama pencatatan sahamnya lewat penurunan harga saham sebanyak 48%.
"Kisah ini belum berakhir untuk GameStop dan saham lainnya yang menjadi berita utama dalam beberapa pekan terakhir, tetapi kemungkinan akan mereda," kata Craig Birk, Kepala Investasi di Personal Capital.
Adapun, Robinhood penyedia layanan perdagangan saham berbasis internet mengumumkan akan menghapus batas pembelian. Hal ini disematkan dalam pembaruan pada laman Robinhood, sehari setelah melonggarkan pembatasan pembelian dua saham tersebut.
Baca Juga: India memberikan 500.000 dosis vaksin Covid-19 secara gratis ke Afganistan
Sesi volatilitas GameStop terjadi saat volume perdagangan kembali meraung untuk sesi tersibuk sejak 27 Januari 2021. Dengan hampir 80 juta saham bertukar tangan, tingkat pembelian dan penjualan menjadi lebih tinggi dibandingkan perdagangan selam sepekan terakhir.