kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan bom mobil di Suriah: 5 tewas, 85 luka-luka


Senin, 20 Juli 2020 / 11:36 WIB
Serangan bom mobil di Suriah: 5 tewas, 85 luka-luka
ILUSTRASI. Lokasi terjadinya bom mobil di kota Azaz, Suriah, pada bulan September 2018 silam.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Sebuah serangan bom mobil di wilayah barat laut Azaz, Suriah, menewaskan 5 orang dan menyebabkan 85 orang lainnya luka-luka. Jumlah ini dikonfirmasi oleh rumah sakit setempat dan media Turki pada hari Minggu (19/7) waktu setempat.

Melansir Reuters, insiden tersebut terjadi di Desa Siccu, seberang perbatasan dengan Turki, tepatnya di Provinsi Kilis. Dikatakan, ada 15 orang korban luka dilarikan ke rumah sakit Turki. Beberapa di antaranya juga dalam kondisi yang kritis.

Kota Azaz sudah berada di bawah kendali pemberontak yang mendapatkan dukungan dari Turki sejak serangan pertama terjadi pada tahun 2016 silam.

Saat itu sebuah operasi dari Ankara disiapkan untuk mengusir militan ISIS dan milisi YPG Kurdi Suriah dari perbatasannya dengan Suriah.

Baca Juga: China & Rusia gunakan hak veto, bantuan kemanusiaan ke Suriah terhambat

Pihak pemerintah di Ankara menganggap YPG yang mendapat dukungan dari AS merupakan organisasi teroris. Operasi militer tersebut kemudian diakhiri pada tahun 2017.

Insiden ini jadi pukulan berat bagi Suriah yang sedang melawan keruntuhan ekonomi. Belum lagi saat ini Suriah sedang melaksanakan pemilihan anggota parlemen di seluruh wilayahnya.

Ekonomi Suriah semakin runtuh sejak sederet sanksi baru dijatuhkan oleh AS setelah Presiden Bashar al-Assad mengambil kembali kendali sebagian besar negara.

Dalam pemilihan ini, masyarakat memilih di seluruh wilayah pemerintahan di lebih dari 7.000 TPS, termasuk di sebuah benteng yang sebelumnya digunakan oleh pasukan pemberontak.

Baca Juga: Sekjen PBB: Intervensi asing dalam konflik Libya sudah berlebihan

Lawan politik Assad mengecam diadakannya pemilu ini, menyebutnya sebagai sebuah lelucon di tengah perang selama hampir satu dekade yang sudah menewaskan ratusan orang dan membuat jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Pemilu ini awalnya dijadwalkan pada bulan April dan terpaksa ditunda sebanyak dua kali karena wabah virus corona.

Lebih dari 1.600 kandidat, termasuk di antaranya para pengusaha terkemuka, bersaing untuk mendapatkan 250 kursi majelis dalam pemilu ketiga sejak konflik pecah pada tahun 2011.

Hasil dari pemilu ini cukup bisa ditebak mengingat tidak adanya pihak oposisi yang benar-benar ikut serta untuk melawan koalisi dan sekutu Bashar al-Assad.




TERBARU

[X]
×