kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Serangan hoax semakin parah, pemerintah Inggris diminta perkuat pencegahan


Jumat, 10 Juli 2020 / 07:49 WIB
Serangan hoax semakin parah, pemerintah Inggris diminta perkuat pencegahan
ILUSTRASI. Pemerintah Inggris diminta memperkuat pencegahan dan penanganan serangan hoax dari kelompok ekstremisme. REUTERS/Kevin Coombs TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - London. Komisi Penanggulangan Ekstremisme Inggris meminta pemerintah Inggris memperkuat kebijakan dan anggaran untuk pencegahan dan menangani ekstremisme. Pasalnya, kelompok ekstrem kanan maupun ekstrem kini semakin gencar menyebarkan propaganda melalui berita palsu / hoax.

Dilansir dari Sky News, Kamis (9/9/2020), Kepala Komisi Penanggulangan Ekstremisme Inggris, Sara Khan, memperingatkan dampak propaganda paham ekstrem dan disinformasi tak dapat dianggap remeh. Kelompok ekstrem kanan maupun kelompok ekstrem kiri banyak menyebarkan berita palsu dengan penuh kebencian.

Baca juga: Ini bukti China spionase di negara lain, pejabat & bos perusahaan jadi agen rahasia 

Kelompok ekstrem kanan maupun kelompok ekstrem kiri menggunakan narasi yang memecah belah, xenofobia, dan rasis untuk menabur perpecahan dan merusak tatanan negara Inggris. Oleh karena itu, Khan melaporkan Inggris sangat perlu berinvestasi dalam pekerjaan kontra- ekstremisme untuk menekan kelompok ini.

Ekstremisme akan berusaha memanfaatkan dampak sosial dan ekonomi dari wabah Covid-19 untuk menyebabkan ketidakstabilan jangka panjang dan menebar perpecahan di Inggris.

Khan berujar kebijakan pemerintah Inggris saat ini perlu diperbaiki agar semakin kuat dalam menangani ekstremisme. Pada Juni, Khan merilis tinjauan hukum karena khawatir kelompok ekstremis mencoba mencari celah dalam undang-undang (UU) untuk menabur bibit perpecahan.

Dia menambahkan pandemi ini tidak membuat kelompok ekstremis berhenti untuk menyebarkan ideologi mereka. "Sebaliknya, mereka sepenuhnya mengeksploitasi karantina untuk mempromosikan teori konspirasi dan disinformasi berbahaya, terutama promosi melalui daring," ujar Khan.

"Kami telah melihat bagaimana para ekstremis membahas teori konspirasi 5G di media sosial. Pada April, 50 tiang 5G menjadi sasaran pembakaran dan vandalisme di Inggris," lanjut Khan.

Pada Mei, anggota parlemen mendapat laporan bahwa kejahatan rasial terhadap orang-orang Asia Selatan dan Asia Timur telah meningkat sebesar 21% selama pandemi. Sebuah penelitian melaporkan bahwa berita palsu dibagikan ribuan kali secara daring.

Baca juga: Harta orang terkaya sedunia, Jeff Bezos sentuh rekor lagi, ini nilainya 

Selain itu ebih dari 90 persen misinformasi tidak ditindaklanjuti oleh perusahaan media sosial setelah sukarelawan melaporkannya. Mantan kepala penanggulangan terorisme, Sir Mark Rowley, akan memimpin sebuah penyelidikan untuk memeriksa apakah UU yang ada cukup menangani ekstremisme di Inggris.

(Danur Lambang Pristiandaru)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebar Propaganda hingga Teori Konspirasi, Inggris Waspadai Ekstremisme", 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×