kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Serangan Israel ke Iran Isyaratkan Tujuan Lebih Besar, Pergantian Rezim?


Sabtu, 14 Juni 2025 / 11:42 WIB
Serangan Israel ke Iran Isyaratkan Tujuan Lebih Besar, Pergantian Rezim?
ILUSTRASI. Petugas penyelamat berdiri di samping kendaraan yang rusak saat mereka bekerja di lokasi dampak setelah serangan rudal dari Iran terhadap Israel, di Rishon LeZion, Israel, 14 Juni 2025. REUTERS/Ronen Zvulun TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

AS Mendukung Diam-Diam

Pemerintahan Presiden Donald Trump tidak secara terbuka menyatakan mendukung perubahan rezim, namun memberikan lampu hijau terhadap serangan Israel dan membantu sekutunya itu menghadapi serangan rudal balasan dari Iran.

Gedung Putih maupun misi Iran untuk PBB di New York belum memberikan komentar atas hal ini.

Israel masih memiliki jalan panjang jika ingin benar-benar membongkar program nuklir Iran. Para analis militer sejak lama menyatakan bahwa hampir mustahil untuk sepenuhnya melumpuhkan situs-situs nuklir Iran yang tersebar dan dibentengi dengan kuat.

Pemerintah Israel sendiri telah memperingatkan bahwa menghentikan program nuklir Iran secara total tidak bisa dicapai hanya lewat operasi militer.

"Tidak ada cara untuk menghancurkan program nuklir melalui jalur militer," kata Penasihat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi kepada saluran TV Channel 13.

Namun, kampanye militer dapat menciptakan kondisi untuk kesepakatan baru dengan Amerika Serikat guna menggagalkan ambisi nuklir Iran.

Baca Juga: Harga Emas Dunia Tembus US$3.428 Jumat (13/6), Terdorong Ketegangan Israel-Iran

Para analis juga skeptis apakah Israel memiliki persenjataan yang cukup untuk sepenuhnya menghancurkan proyek nuklir Iran tanpa keterlibatan langsung AS.

"Israel mungkin tidak mampu sepenuhnya melenyapkan proyek nuklir Iran tanpa bantuan Amerika," kata Sima Shine, mantan analis senior Mossad yang kini menjadi peneliti di Institute for National Security Studies Israel.

Meski memundurkan program nuklir Iran tentu menjadi keuntungan strategis, harapan atas pergantian rezim mungkin menjadi alasan Israel menargetkan begitu banyak tokoh militer senior, langkah yang berpotensi membuat sistem keamanan Iran kacau.

"Orang-orang ini sangat penting, sangat berpengalaman, telah lama menjabat, dan menjadi elemen kunci dari stabilitas rezim, terutama dalam aspek keamanannya," kata Shine.

"Dalam dunia ideal, Israel tentu lebih memilih melihat adanya perubahan rezim, itu sudah jelas," tambahnya.

Namun perubahan semacam itu tentu membawa risiko, ujar Jonathan Panikoff, mantan wakil direktur intelijen nasional AS untuk kawasan Timur Tengah yang kini berkiprah di lembaga think-tank Atlantic Council.

Jika Israel berhasil menyingkirkan pemimpin Iran saat ini, tidak ada jaminan bahwa pemerintahan pengganti akan lebih moderat atau lebih bersahabat terhadap Israel.

"Selama bertahun-tahun, banyak kalangan di Israel bersikeras bahwa perubahan rezim di Iran akan membuka lembaran baru yang lebih baik bahwa tidak mungkin ada yang lebih buruk daripada rezim teokratis saat ini," kata Panikoff.

"Tapi sejarah menunjukkan, selalu ada kemungkinan sesuatu yang lebih buruk bisa muncul."

Selanjutnya: Peluang Bisnis Baru, Bank Permata Menawarkan Kredit Properti Untuk Warga Asing

Menarik Dibaca: Promo Gokana Holiday Set 14 Juni-13 Juli, Paket Komplit Tanpa Minimal Transaksi




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×