Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - KABUL. Serangan udara pesawat militer Amerika Serikat (AS) yang diluncurkan untuk mendukung pasukan keamanan Afganistan menewaskan lima pejuang Taliban di Afganistan Tengah pada Minggu malam, kata juru bicara pasukan AS di Afganistan.
Kekerasan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dengan bentrokan terjadi antara pemberontak dan pasukan pemerintah di seluruh negeri.
Mengutip Reuters, Senin (26/10), negosiator dari kedua belah pihak telah mengadakan pembicaraan di Qatar untuk kesepakatan damai yang memungkinkan Washington untuk menarik pasukannya yang tersisa dan mengakhiri perang AS yang paling lama.
Kolonel Sonny Leggett, juru bicara militer AS di Kabul, mengatakan, serangan udara di provinsi Wardak dilakukan untuk mempertahankan pasukan pemerintah Afghanistan dan menargetkan pejuang Taliban, menewaskan lima orang.
Baca Juga: Wakil Presiden Afghanistan lolos dari serangan bom, tapi 10 orang tewas
Dia mengatakan tindakan itu sesuai dengan ketentuan perjanjian penarikan Amerika Serikat yang disepakati dengan Taliban pada Februari.
"Kami menolak tuduhan melanggar perjanjian dan membunuh warga Afghanistan yang tidak bersalah," kata Leggett, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Ketika dimintai komentar, seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa tidak ada pertempuran saat pemogokan itu terjadi, dan itu melanggar ketentuan kesepakatan.
"Serangan ini melanggar perjanjian dan kami mengutuknya," kata juru bicara Zabihullah Mujahid.
Baca Juga: Roket menghantam Istana Presiden Afganistan, kepala polisi Kabul dipecat