kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Setelah 30 tahun, Irak dan Arab Saudi buka kembali perbatasan darat


Rabu, 18 November 2020 / 23:50 WIB
Setelah 30 tahun, Irak dan Arab Saudi buka kembali perbatasan darat


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BAGHDAD. Irak dan Arab Saudi pada Rabu (18/11) membuka kembali perbatasan darat mereka untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir.

Mengutip Channel News Asia, para pejabat tinggi termasuk menteri dalam negeri Irak dan kepala Komisi Perbatasan melakukan perjalanan dari Baghdad untuk secara resmi membuka pos penyeberangan Arar.

Mereka bertemu dengan delegasi Arab Saudi. Semuanya memakai masker dan memotong pita merah di perbatasan saat barisan truk kargo menunggu di belakang mereka.

Arar akan terbuka untuk arus barang dan orang untuk pertama kalinya sejak Riyadh memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Baghdad pada 1990, setelah invasi mantan diktator Irak Saddam Hussein ke Kuwait.

Baca Juga: AS akan memangkas pasukan militer di Irak dan Afghanistan besar-besaran

Faksi pro-Iran di Irak menentang

Hubungan tetap membatu sejak saat itu. Tetapi, Perdana Menteri Irak saat ini Mustafa al-Kadhemi memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Kadhemi akan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dalam kunjungan luar negeri pertamanya sebagai Perdana Menteri Irak pada Mei lalu. Tapi, kunjungan itu dibatalkan pada menit terakhir ketika Raja Salman dirawat di rumahsakit.

Kedua negara Timur Tengah itu juga menjajaki pembukaan kembali titik perbatasan kedua di Al-Jumayma, di sepanjang perbatasan Selatan Irak dengan Arab Saudi.

Namun, faksi-faksi pro-Iran di Irak, yang menyebut diri mereka "Perlawanan Islam", telah berdiri teguh menentang hubungan yang lebih dekat dengan Arab Saudi.

Baca Juga: Empat roket Katyusha menghantam zona hijau Baghdad, anak-anak jadi korban


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×